TANGERANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, negara kehilangan devisa sebesar 11,5 miliar dollar AS atau Rp 180 triliun karena banyak warga negara yang memilih berobat ke luar negeri.
Menurut Jokowi, jumlah warga negara yang berobat ke luar negeri mencapai 1 juta lebih.
Negara yang dipilih sebagai tujuan berobat ialah Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, negara-negara Eropa, hingga Amerika Serikat.
"Ini bolak-balik saya sampaikan 1 juta lebih WN kita, Indonesia, berobat keluar negeri. Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, Eropa, Amerika. Dan kita kehilangan 11,5 miliar dollar AS, kalau dirupiahkan Rp 180 triliun," kata Jokowi dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah
Jokowi menilai, dipilihnya negara lain sebagai tempat berobat warga tentu ada sebabnya. Terlebih, 90 persen bahan produksi farmasi di Indonesia masih berasa dari impor.
"90 persen masih impor, kemudian 52 persen alat kesehatan kita juga masih dominasi impor," ucap dia.
Oleh karena itu, Jokowi menekankan, Indonesia harus memperkuat industri kesehatan di dalam negeri.
Baca juga: Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000
Setidaknya, kata dia, bahan-bahan medis yang masih bisa diproduksi di dalam negeri, dimaksimalkan.
"Enggak apa-apa, yang alat tadi (yang canggih) yang saya sampaikan mungkin belum (bisa produksi sendiri). Tapi urusan kecil, (seperti) jarum, alat infus, selang, ya jangan (impor). Harus kita berani memproduksi sendiri," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.