Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Draf Sudah di Meja, Jokowi Langsung Teken Perpres Mobil Listrik

Kompas.com - 01/08/2019, 11:41 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku belum menerima draf peraturan presiden yang mengatur tentang kendaraan listrik di Indonesia.

Namun, ia memastikan akan meneken peraturan tersebut apabila sudah sampai ke mejanya dan selesai dipelajari.

"Belum sampai di meja saya. Kalau sudah sampai di meja saya, ya ditandatangani, pasti," kata Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Jokowi mengatakan, apabila perpres itu telah diteken, pengembangan mobil listrik di Tanah Air dapat segera dimulai.

Baca juga: Airlangga Sebut Perpres Mobil Listrik Disepakati Semua Menteri, Tinggal Tunggu Presiden

Di samping itu, pemerintah juga bisa langsung menyiapkan infrastruktur dalam rangka menunjang kegiatan mobil listrik tersebut.

"Saya lihat ke depan semua negara mengarah ke sana (kendaraan listrik) semuanya. Enggak polusi. Penggunaan bahan bakar non fosil, arahnya ke sana," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan kendala penerbitan perpres tersebut, yakni karena adanya pro kontra di antara anggota Kabinet Kerja.

"Peraturan Presiden ditunggu hampir 1,5 tahun, debat antar menteri enggak selesai-selesai. Ada yang pro mobil listrik, ada yang melawan," ungkap Ignasius Jonan di Jakarta, Minggu (28/7/2019).

Proses perdebatan panjang antar menteri itu terkait pembahasan komponen lokal yang kelak akan membantu produsen dalam memproduksi kendaraan listrik nasional.

 

Kompas TV Infrastruktur digital dipacu, karpet merah investor asing terbentang. Kali ini konglomerasi asal Jepang yaitu Softbank menjadi investor favorit pemerintah. Softbank memboyong komitmen investasi 2 miliar dollar Amerika Serikat atau bahkan lebih ke Istana Kepresidenan. Dana setara Rp 28 triliun ini akan mengalir ke salah satu <em>unicorn</em> paling eksis di Indonesia yaitu grab. Semakin tebalnya modal yang diberikan softbank memungkinkan Grab semakin luas berekspansi. Sudah sejak 2017 Grab berinvestasi 1 miliar dollar Amerika Serikat atau Rp 14 triliun di Indonesia. Masuk dalam investor kelas kakap Softbank bukan investor baru bagi Indonesia. Perusahaan yang berdiri tahun 1981 di Jepang ini sudah punya investasi eksisting senilai Rp 2 triliun. Softbank kembali mengukuhkan keberadaannya di Indonesia dengan komitmen investasi baru 2 miliar dollar Amerika Serikat. Tetapi pemerintah meminta tambahan sebesar 1 miliar dollar Amerika Serikat. Total Softbank akan menanamkan dana 5 miliar dollar Amerika Serikat atau Rp 70 triliun. Tidak hanya digital, investor di balik kesuskesan Grab dan Tokopedia ini juga melirik mobil listrik. Selain Grab sasaran investasi Softbank di Indonesia adalah sejumlah perusahaan berbasis digital atau <em>e-commerce</em>. Fokusnya industri kecerdasan buatan atau <em>artificial intelligence</em>. Salah satunya lewat Tokopedia. #Softbank #Investasi #Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com