JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tengah berupaya membangun komunikasi dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk mendinginkan suasana usai terjadi kerusuhan pasca-demontrasi hasil Pilpres 2019 di Kantor Bawaslu.
Hal itu disampaikan Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
"Diusahakan, ya, sedang diusahakan. (Bersama) semua tokoh-tokoh," ujar Kalla saat ditanyakan apakah ia juga mengupayakan pertemuan dengan Prabowo untuk mendinginkan suasana.
Baca juga: Jusuf Kalla: Etisnya yang Kalah Menghampiri, Menelepon kepada yang Menang
Kalla mengatakan, ia selaku wakil dari pemerintah siap berdialog dengan semua pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat soal hasil Pilpres 2019.
Ia pun mengatakan, dalam waktu dekat akan menginisiasi pertemuan dengan para tokoh masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini.
Saat ditanya apakah upayanya membangun komunikasi dengan Prabowo sudah ditanggapi oleh mantan Komandan Jenderal Kopassus itu, Kalla mengaku belum mendapat tanggapan.
Baca juga: Wapres: Kita Harap Semua Pemimpin, Pak Prabowo, dan Pak Sandi Tenangkan Masyarakat
"Belum, belum, belum. Pokoknya kita usahakanlah (membangun komunikasi)," kata Kalla.
"Saya tentu, pemerintah siap untuk berbicara berdialog dengan semua tokoh dan karena itu kita siap untuk berbicara. Karena tujuannya kita sama untuk kedamaian dan kemakmuran dan semua harus ada prosedurnya," lanjut dia.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa terhadap hasil Pemilu 2019 berlangsung tertib pada Selasa malam.
Baca juga: Wapres Yakin Pemerintahan Berjalan Normal setelah Penetapan Hasil Pemilu 2019
Sebagian besar massa sudah membubarkan diri pukul 20.00. Namun, masih masih ada massa yang menolak membubarkan diri.
Awalnya, mereka berusaha merusak pagar besi di Gedung Bawaslu sekitar pukul 22.00. Polisi pun bergerak membubarkan paksa.
Massa berlarian ke arah Tanah Abang, sebagian lagi ke arah Gondangdia dan terkonsentrasi di Jalan Agus Salim.
Massa kemudian melempar batu hingga petasan ke arah polisi. Polisi akhirnya melepaskan tembakan gas air mata kepada kerumunan massa.