JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masjid tak dijadikan tempat untuk mengadu domba para jemaahnya yang berbeda pilihan politik.
Hal itu disampaikan Kalla menyikapi situasi politik nasional menjelang Komisi Pemilihan aUmum (KPU) penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 22 Mei.
"Dalam rangka menjaga keamanan akhir-akhir ini, isu-isu dalam satu dua hari ini nampaknya saya harapkan masjid-masjid tidak dimanfaatkan dan digunakan untuk mempertentangkan dan menjadi tempat pertentangan politik jemaah," ujar Kalla dalam sambutannya di acara buka puasa bersama dengan para ulama MUI di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (20/5/2019).
Baca juga: Di KTT Paris, Wapres Kalla Bicara Tiga Fokus Atasi Ekstremisme
Ia mengatakan, masjid harus digunakan untuk kemaslahatan umat Islam. Karena itu, menurut Kalla, hendaknya umat Islam tak hanya membahas soal agama saat berada di masjid, tetapi juga permasalahan sosial dan kesejahteraan umat.
Sehingga, Kalla meminta masjid digunakan sebagai tempat pengembangan kegiatan ekonomi keumatan. Dengan demikian, mantan menteri perindustrian dan perdagangan ini mengatakan, bukan hanya jemaah yang memakmurkan masjid, tetapi juga masjid memakmurkan jemaah.
Baca juga: Wapres: Indonesia Terus Jalin Kerja Sama Global Kurangi Risiko Bencana
"Karena itu perlu hubungan antara masjid dengan bank terdekat, supaya membangun bank syariah terdekat," kata Kalla.
"Masyarakat jangan hanya bicara fikih saja tetapi berbicara juga tentang gerakan ekonomi. Seperti kita ketahui justru di Indonesia ini dalam sejarahnya, gerakan perjuangan Islam ini yang pertama itu gerakan ekonomi," ujar Kalla.