Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Sadapan KPK, Lucas Sarankan Eddy Sindoro Tak Kembali ke Indonesia

Kompas.com - 28/02/2019, 18:39 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan petinggi Lippo Group Eddy Sindoro diduga pernah memiliki keinginan untuk kembali ke Indonesia dan menjalani proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, keinginan Eddy itu diduga tak disetujui oleh advokat Lucas.

Hal itu terungkap saat jaksa KPK memutar rekaman sadapan dalam persidangan terhadap terdakwa Lucas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (28/2/2019). Rekaman itu diduga berisi percakapan antara Lucas dan Eddy Sindoro.

Baca juga: Sadapan KPK Ungkap Dugaan Negosiasi Terdakwa dan Panitera PN Medan

Sebelum rekaman diputar, Jaksa KPK Abdul Basir menanyakan apakah Lucas pernah berkomunikasi dengan Eddy selama mantan Bos Lippo itu berstatus tersangka dan berada di luar negeri. Lucas menyatakan tidak pernah.

"Saya tidak pernah kontak-kontakan dengan Eddy Sindoro. Tidak pernah yang mulia," kata Lucas.

Dalam rekaman yang diputar jaksa, muncul berbagai dugaan mengenai Lucas yang menyarankan agar Eddy tidak kembali ke Indonesia. Bahkan, Lucas melarang saat Eddy menanyakan jika ia pulang dan menjalani proses hukum.

Baca juga: Rekaman Diduga Suara Lucas dan Eddy Sindoro Ungkap Rencana Ganti Kewarganegaraan

Berikut petikan transkrip rekaman yang diduga suara Lucas dan Eddy Sindoro:

Eddy Sindoro: Kalau saya pulang saja, dihadepin?

Lucas: Ee... saya tidak bisa jawab Pak Eddy. Damages-nya besar sekali, Pak Eddy. Damage-nya besar sekali. Kalau you pulang bisa saja, kita hadapi, kan belum tentu salah juga kan? Tapi damage-nya besar. Akan ribut. Dan pasti James Riady ikut terbawa-bawa terus. Jadi rame, tambah rame, ngerti Pak Eddy?

Dalam percakapan berikutnya, Eddy dan Lucas membicarakan tanggapan petinggi Lippo Group James Riady mengenai rencana Eddy kembali ke Indonesia dan menjalani proses hukum. Kemudian, Eddy dan Lucas kembali mendiskusikan mengenai pilihan kembali atau tidak.

Baca juga: Jaksa KPK Putar Suara Sopir Lucas yang Sebut Nama Eddy Sindoro hingga James Riady

Eddy Sindoro: Iya. Iya, kalau...classified ke...saya pertama sih... mendingan saya hadapin deh.

Lucas: Gitu ya?

Eddy Sindoro: Iya

Lucas: Saya tidak akan... menentukan sikap dalam urusan ini Pak Eddy. Dua-duanya you bisa. Jadi, Pak Eddy sendiri harus jujur, dia punya konsekuensi ya. Kita mesti hitung konsekuensinya itu.

Baca juga: Bertengkar di Ruang Persidangan Lucas, Dua Pengunjung Sidang Diusir Hakim

Eddy Sindoro: Kalau saya secara practical (suara tidak jelas) nya, keluarga saya. Untuk ketemu tu susah banget gitu. Mesti, mesti di luar negeri gitu ya. Mesti nggak...gak selamanya. Padahal kalau saya hadepin, ya siapa tahu saya masih bisa menang. Kalaupun saya kalah, paling paling ya udahlah worst case saya kena tiga atau lima tahun. Ya udah lima tahun saya (suara tidak jelas). Saya lima tahun saya selesai, sudah. Saya hidup normal lagi.

Lucas: em.. Oke. Ya..ya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com