Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Draf, PPP Ingin Revisi UU Ormas Jadi Inisiatif DPR

Kompas.com - 02/11/2017, 09:15 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah menyusun draf revisi Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan. Draf revisi versi PPP akan segera diajukan kepada Pimpinan DPR.

Pada sidang paripurna pengesahan Perppu Ormas, PPP merupakan salah satu partai yang menyetujuinya dengan syarat. Syaratnya, UU Ormas harus segera direvisi.

"Saat ini kami masih menyelesaikan draf RUU revisi dengan mengundang stakeholder," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Ahmad Baidowi melalui pesan singkat, Kamis (2/11/2017).

Tak hanya PPP, beberapa fraksi di DPR juga menghendaki agar UU Ormas segera direvisi. Fraksi Partai Demokrat bahkan sudah menyerahkan drsf revisi kepada Pimpinan DPR.

Baca: Menurut Jimly, Ada Dua Hal yang Perlu Direvisi pada UU Ormas

Oleh karena itu, PPP menginginkan agar revisi dapat menjadi inisiatif DPR. Sebab, revisi diusulkan oleh fraksi-fraksi.

Ia berharap, proses revisi dapat dimulai pada masa sidang berikutnya. DPR saat ini tengah berada dalam masa reses hingga 14 November 2017.

"Nanti pada masa sidang berikut pada kesempatan pertama akan diajukan naskah akademiknya," ujar Anggota Komisi II DPR itu.

Dalam draf revisi, PPP mencatat sejumlah poin yang perlu direvisi. 
Revisi itu termasuk soal pembubaran melalui keputusan pengadilan. Poin ini juga disoroti oleh sejumlah fraksi lainnya dan menjadi salah satu alasan tiga fraksi menolak Perppu Ormas.

Baca juga : Demokrat Serahkan Draf Revisi UU Ormas ke Pimpinan DPR

"Unsur pengadilan agar tetap dimasukan dalam UU Ormas, besaran sanksi pidana,  lalu pihak penafsir pancasila siapa," kata Baidowi. 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo memberi lampu hijau bagi sejumlah fraksi yang ingin mengajukan revisi UU Ormas.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi mengatakan, revisi adalah jalan yang sah dan konstitusional untuk mengubah suatu peraturan perundangan.

"Pada dasarnya, Presiden mempersilahkan semua pihak jika ingin mengajukan revisi UU Ormas melalui mekanisme yang ada," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi saat dihubungi, Rabu (1/10/2017).

Kompas TV Partai Demokrat terus mendesak pemerintah segera merevisi undang-undang tentang Ormas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com