Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Eksklusif, Wawancara Novel soal Aris Budiman

Kompas.com - 04/09/2017, 08:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto


Selain soal penyerangan kejam terhadap dirinya. Novel juga mengungkapkan hal lain, yakni e-mail kepada Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Pol Aris Budiman. E-mail yang kini mungkin mengantarkan Novel ke status Tersangka.

PEKAN lalu di Singapura saya mencoba untuk mewawancarai Novel Baswedan, penyidik KPK yang disiram air keras dan tengah menjalani perawatan di Singapura. Di akhir pekan minggu terakhir Agustus saya mengajukan permohonan untuk dapat bertemu pada tanggal 30 Agustus.

Namun tak disangka, pada Selasa malam, 29 Agustus, alias sehari sebelum wawancara, Pansus hak angket KPK di DPR memanggil Direktur Penyidikan KPK Brigjen Polisi Aris Budiman.

Baca: Aris Budiman: Saya Sangat Dilecehkan Novel Baswedan

Alhasil, pertanyaan yang sudah saya susun untuk Novel berubah banyak. Saya mengikuti detail apa yang disampaikan Aris dan menyusunnya menjadi bahan pertanyaan.

Bergegas ke Singapura

Rabu subuh saya berangkat ke Singapura.  Siang harinya saya tiba di suatu tempat rahasia di sekitar Orchard Road.

Sebelumnya sempat beredar sebuah video yang menunjukkan Novel sedang berjalan-jalan di Orchard Road. Video yang diunggah di Youtube itu menyebut Novel sedang berjalan-jalan menghabiskan uang negara.

Saya tanyakan hal ini ke Novel. Ia menjawab, “Video itu dipotong, saat saya hendak pergi ke masjid di kawasan Orchard Road. Padahal, jika diteruskan saya masuk ke Masjid.”

Novel memang tinggal di tempat yang dirahasiakan di sekitar Orchard Road.

Saya pun mulai bertanya kepadanya soal sidang pansus yang yang menghadirkan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Aris Budiman.

Saya bertanya soal penentangan keras Novel terhadap Aris Budiman; kemudian soal e-mail yang berujung pada pelaporan novel dan terancamnya Novel menjadi tersangka; terakhir, soal penyiram kejam terhadap dirinya.

Novel menjawab Aris

Soal e-mail kepada Aris, Novel menjelaskan bahwa itu merupakan respons atas ketidaksetujuan wadah pegawai (semacam serikat pekerja) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Surat itu bukan berisi pendapat pribadi Novel, tetapi aspirasi yang ditulis kembali oleh Novel sebagai ketua Wadah Pegawai di KPK.  Isi surat itu tentu tidak bisa saya sampaikan detail di sini, karena tengah dalam proses hukum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com