Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Eksklusif, Wawancara Novel soal Aris Budiman

Kompas.com - 04/09/2017, 08:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Novel berketetapan hati untuk memberikan data detail soal kasusnya hanya kepada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang belum juga dibentuk hingga kini.

Ia menyatakan, TGPF dibentuk bukan untuk dirinya pribadi, melainkan untuk para penegak hukum yang selama ini banyak mengalami ancaman.

Di ujung wawancara, Novel khawatir, kasus penyerangan terhadap dirinya tak akan terungkap tuntas. Ia berharap pelaku penyerangan terhadap dirinya tidak dibunuh untuk menghilangkan jejak.

Semua pernyataan Novel ini kembali kami konfirmasikan kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono.

Argo enggan berkomentar terkait hal ini. Ia meminta Aiman untuk menanyakan langsung soal ini kepada Novel.

Gigi dan gusi untuk mata Novel

Novel kini masih dirawat di Singapura. Kondisi matanya memprihatinkan. Gusinya ditanam di mata kiri agar sel mata yang terancam buta itu bisa berkembang.

Gigi taringnya ditanam di mata kanan untuk pengganti bagian hitam di mata kirinya yang memang rusak total akibat siraman air keras yang kejam.

Tapi kini, ancaman lain bisa jadi menimpanya, yaitu menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik. Padahal pekan depan, 5 bulan sudah kasus penyiramannya terhadap dirinya terjadi. Belum ada titik terang. Tak ada satupun tersangka yang ditetapkan.

O ya, ada pesan khusus Novel untuk Presiden Joko Widodo. Simak selengkapnya di AIMAN, Senin (4/11/2017), pukul 20.00 wib di Kompas TV.

Saya Aiman Witjaksono.

Salam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com