Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadapi Bonus Demografi pada 2030, Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua Jadi Pengusaha

Kompas.com - 28/06/2024, 15:35 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan, mengajak anak-anak muda Papua untuk keluar dari zona nyaman dan berani menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha.

Hal tersebut diperlukan agar anak-anak muda Papua dapat mencipatakan lapangan pekerjaan, terlebih Indonesia akan segera menghadapi bonus demografi tahun 2030 mendatang.

“Pada tahun 2030, kita akan menghadapi bonus demografi, suatu kondisi ketika usia produktif berada dalam angka terbesar dalam struktur kependudukan Indonesia. Ketika usia produktif jumlahnya banyak, artinya kebutuhan lapangan pekerjaan juga besar," kata Usman dalam siaran persnya, Jumat (28/6/2024).

"Bayangkan kalau kita semua hanya kepikiran menjadi pegawai atau karyawan maka tentunya akan terjadi banyak pengangguran sebab lapangan pekerjaan tidak bertambah,” ujar Usman dalam siaran persnya," ujar Usman.

Hal tersebut dikatakan Usman saat memberikan sambutan dalam Forum Literasi Demokrasi yang bertemakan ‘Harmoni Tradisi dan Modernitas: Inovasi Kreasi Anak Muda Papua’ pada Kamis (27/6/2024) di Gedung Pertemuan Papua Youth Creative Hub (PYCH), Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Baca juga: Kemenkominfo: Remaja Sehat, Bekal Penting Cegah Stunting

Usman Kansong mengatakan bahwa dirinya merasa sangat bangga dengan adanya Papua Youth Creative Hub. Ini karena Papua Youth Creative Hub telah menjadi sarana atau medium bagi anak muda Papua untuk berkreasi, mengembangkan serta mengekspresikan diri di segala bidang kreativitas.

Dia mengatakan, Papua Youth Creative Hub dibangun oleh pemerintah sebagai implementasi serta pengejawantahan komitmen pemerintah untuk membangun pusat pengembangan dan pemberdayaan talenta Papua sebagai motor penggerak sumber daya manusia (sdm) dan ekonomi Papua.

"Jadi ini merupakan sarana pendidikan sekaligus sarana untuk menumbuh kembangkan ekonomi kreatif di Papua” ungkapnya lebih lanjut.

Untuk diketahui, acara Forum Literasi Demokrasi itu sendiri menghadirkan tiga orang narasumber yang jadi pembicara utama dalam sesi diskusi. Mereka adalah Dosen Universitas Cenderawasih Jayapura Avelinus Lefaan; Putri Indonesia Papua 2023 Yunita Alanda Monim,  serta Sekretaris Jenderal PYCH Meilaine Osok.

Sebagai pembicara pertama pada sesi diskusi tersebut, Avelinus Lefaan mendorong agar anak-anak muda untuk segera mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikannya.

Para narasumber dalam acara Forum Literasi Demokrasi yang bertemakan ?Harmoni Tradisi dan Modernitas: Inovasi Kreasi Anak Muda Papua? sedang berdiskusi di Gedung Pertemuan Papua Youth Creative Hub, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (27/6/2024).
DOK. Kemenkominfo Para narasumber dalam acara Forum Literasi Demokrasi yang bertemakan ?Harmoni Tradisi dan Modernitas: Inovasi Kreasi Anak Muda Papua? sedang berdiskusi di Gedung Pertemuan Papua Youth Creative Hub, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (27/6/2024).

Avelinus juga meminta mereka mandiri dalam menentukan jalan hidup yang akan ditempuh ke depannya tanpa menunggu-nunggu bantuan dari pihak lain.

“Ilmu tidak terbatas di kampus, dosen hanya mengajar 30 persen sedangkan 70 persen lain anda harus mencarinya sendiri. Dunia ini tidak akan memanjakan Anda, pemerintah tidak akan bisa menjaminkan suatu pekerjaan namun mereka hanya bisa memberikan kebebasan serta memfasilitasi masyarakat agar bisa bekerja,” ujar Avelinus.

Sementara itu, Yunita Alanda Monim menyebutkan bahwa dalam rangka menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas, dirinya selalu menampilkan bahwa dia adalah orang Papua ke manapun dirinya pergi.

Maka dari itu apa saja yang dia gunakan serta lakukan harus selalu disesuaikan dengan nilai-nilai budaya Papua.

“Banyak orang yang bilang cinta Papua, tapi kebanyakan tidak menerapkan nilai-nilai budaya Papua tersebut. Secara tidak sadar kita hanya bicara di mulut saja tetapi tidak menunjukkannya lewat perilaku” ungkap Yunita.

Baca juga: Jadi Kunci Berantas Stunting, Kemenkominfo Dorong Partisipasi Aktif Generasi Muda

Adapun Meilaine Osok membicarakan soal identitas budaya menyoroti tentang cara mempertahankan identitas budaya yang salah, sehingga menutup diri dari modernisasi yang pada akhirnya hanya akan merugikan masyarakat itu sendiri.

“Lantas bagaimana caranya kita mempertahankan identitas budaya? Pertama, kita harus kenali dulu apa yang sudah berubah, kemudian hadirkan diri diri kita pada zaman itu, lihat sekeliling kita serta kenali diri kita sendiri sehingga hal itu dapat menjadi acuan untuk kembali kepada akar kita. Tetapi itu tidak akan menjadi suatu penghambat untuk menutup diri dari modernisasi,” tandasnya.

Dengan diadakannya kegiatan yang dihadiri sekitar 150 mahasiswa dan masyarakat umum ini, diharapkan para pemuda Papua semakin terdorong untuk terus berinovasi dan berkreasi, serta mampu menjadi penggerak utama dalam menghadapi tantangan bonus demografi 2030.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

Nasional
PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

Nasional
PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Nasional
Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Nasional
Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Nasional
Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Nasional
Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi 'Deadlock' pada Pilkada Jakarta

Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi "Deadlock" pada Pilkada Jakarta

Nasional
Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Nasional
AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

Nasional
Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Nasional
93 CSIRT Sudah Terbentuk di Tingkat Pusat, Menko Polhukam Minta Jangan Hanya Jadi Pajangan

93 CSIRT Sudah Terbentuk di Tingkat Pusat, Menko Polhukam Minta Jangan Hanya Jadi Pajangan

Nasional
Tak Percaya Polisi, Keluarga Afif Maulana Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang

Tak Percaya Polisi, Keluarga Afif Maulana Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang

Nasional
PKB Anggap Duet Anies-Sohibul Tak Perluas Cakupan Pemilih

PKB Anggap Duet Anies-Sohibul Tak Perluas Cakupan Pemilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com