JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid merespon Pengusungan Anies Baswedan-Sohibul Iman oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Jazilul menuturkan, PKB membuka peluang untuk mengusung pasangan tersebut maupun pasangan lain. Namun, ia berharap perumusan dibahas secara bersama-sama tanpa menerobos (bypass) satu sama lain.
"Yang namanya kemungkinan serba terbuka di politik. Tapi yang jelas PKB berharap semua dibahas bersama-sama. Kita tidak mem-bypass satu dengan yang lain," kata Jazilul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2024).
Baca juga: Pengamat Nilai Duet Anies-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta Tetap Menjual karena Faktor Anies
Jazilul mengungkapkan, pihaknya juga menghargai sikap PKS mengusung Sohibul Iman yang merupakan kadernya sendiri.
Namun menurutnya, Jakarta juga memerlukan kepemimpinan yang plural dan beragam.
"Yang diperlukan oleh Jakarta adalah kepemimpinan yang mempersatukan, kepemimpinan yang beragam. (Sedangkan) selama ini, Pak Anies sudah identik dengan PKS," ucap dia.
Di sisi lain, partai yang dinakhodai Muhaimin Iskandar itu mengungkapkan tetap membuka kemungkinan untuk berkomunikasi dengan partai lain, tidak terkecuali PKS.
Ia bahkan berharap, koalisi dalam Pilkada ini jauh lebih besar.
Baca juga: PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada DKI, DPD Golkar: Kami Masih dengan KIM
"Kita berharap koalisi lebih besar karena PKB dengan PKS masih kecil. Ya PKB dan PDIP juga cukup, artinya dari sisi koalisi PKB dengan PDIP juga cukup. Jadi PKB dengan PKS cukup, PKB dengan PDIP juga cukup PKB, PDIP dengan PKS lebih dari cukup," jelas Jazilul.
Sebelumnya diberitakan, PKS mengumumkan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Pengusungan ini menimbulkan reaksi dari sejumlah partai politik. Apalagi tiga hari sebelum pengusungan itu, PKS sempat mengusung Sohibul sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda menganggap PKS blunder karena telah mengusung Sohibul yang merupakan kader sendiri untuk mendampingi Anies.
Menurut Huda, duet tersebut menutup pintu untuk berkoalisi dengan partai lain.
Baca juga: PAN: Apakah Anies Dapat Perahu Maju Pilkada 2024? Belum Tentu Juga...
"Di mata saya sih blunder menurut saya. Itu yang saya sebut komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dan poros koalisi ini," ujar Huda di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Huda mengatakan, ada kegamangan di internal PKS, di mana awalnya mereka sebenarnya mengusung Sohibul Iman sebagai Cagub Jakarta.
Ia lalu beranggapan bahwa pengusungan Anies dan Sohibul berbahaya.
"Kita tahu teman-teman kita PKS memang menang di pemilu legislatif kemarin. Tapi belum melampaui 20 persen karena baru 18 kursi, sementara 20 persennya 22 kursi. Jadi menurut saya model memborong begini, memborong figur untuk partai yang tidak memenuhi dan tidak punya golden tiket menurut saya bahaya itu, bahaya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.