Menurut Kepala Negara, AHY dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, di antaranya, latar belakang pendidikan putra sulung SBY tersebut.
"Ini urusan yang berkaitan dengan Menteri ATR/BPN Mas Agus Harimurti Yudhoyono. Kita tahu beliau Ketum Partai Demokrat, beliau juga alumni Akmil, juga pendidikan di Nanyang University, di Harvard University, di Webster University," ucapnya.
Jokowi langsung memberikan tiga tugas prioritas untuk AHY. Tugas tersebut berkaitan dengan hak guna usaha (HGU) perdagangan karbon (carbon trading) hingga percepatan sertifikat tanah elektronik.
"Saya tadi sampaikan tiga hal ke Pak Menteri BPN. Pertama, yang berkaitan dengan sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif," kata Jokowi.
Tugas kedua, Jokowi meminta Menteri ATR/Kepala BPN segera menyelesaikan peraturan pemerintah (PP) perdagangan karbon karena banyak pihak yang berminat terlibat dalam perdagangan tersebut. Ketiga, menyelesaikan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
"Yang ketiga yang berkaitan dengan 120 juta PTSL, 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL harus segera bisa kita selesaikan," ucap Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.