AHY menyebut, dirinya telah mengantongi restu dari sang ayah, SBY, untuk bergabung ke pemerintahan Jokowi. SBY bahkan mengaku bersyukur.
"Beliau tentunya juga bersyukur karena ini menjadi sebuah momentum Partai Demokrat kembali ke pemerintahan," ujar AHY.
"Banyak yang mungkin belum menyadari Demokrat selama 9 tahun 4 bulan berada di luar pemerintahan. Dan ini sebuah momentum bersejarah karena alhamdulilah apa yang kami perjuangkan selama ini bisa lebih direalisasikan jika Demokrat bergabung di pemerintahan secara langsung," jelasnya.
Baca juga: Jadi Menteri ATR/BPN, Ini Kekayaan AHY
AHY mengaku tak merasa tertekan bergabung ke kabinet setelah sekian lama menjadi oposisi. Hanya saja, dia mengaku perlu beradaptasi.
"Memang perlu adaptasi. Yang jelas kalau ditanya keluarga besar Demokrat sangat senang karena bagaimanapun memang tujuan utama dari politik, termasuk partai politik, adalah bisa berkontribusi seluas-luasnya melalui jalur pemerintahan, eksekutif maupun legislatif," kata AHY.
"Demokrat hari ini bersama pemerintah, ada dalam pemerintah, jadi jelas kami biasanya disiplin sesuai dengan kebijakan partai. Kami ingin mengawal pemerintahan Presiden Jokowi dan kami semua sampai dengan tuntas, bisa mengejar semua target, termasuk target ATR/BPN yang luar biasa," tambahnya.
ketika ditanya tentang strategi memberantas mafia tanah, AHY mengaku akan mencoba meyakinkan semua pihak untuk taat kepada hukum.
"Yang jelas, kita ingin untuk hadirkan kepastian hukum, kita perlu yakinkan agar semua taat hukum, jadi tidak boleh ada siapa pun di negeri kita secara terbuka dan tertutup melawan hukum," ujar AHY.
"Kita harus berpihak ke rakyat kecil, berpihak ke mereka yang ingin membangun di Indonesia, di tanah sendiri, jangan sampai karena perilaku praktik melawan hukum yang dilakukan oknum mafia tanah tadi menghambat semuanya. Saya pastikan itu akan dilakukan meneruskan apa yang dilakukan menteri yang sebelumnya," kata dia.
AHY pun optimistis target reforma agraria bisa diselesaikan dalam delapan bulan ke depan. Di bawah kepemimpinannya, AHY bilang, Kementerian ATR/BPN akan melakukan sertifikasi tanah secara elektronik.
Langkah ini sebagai salah satu antisipasi terhadap kejahatan mafia tanah, sekaligus mengejar target penyelesaian 120 juta sertifikat tanah untuk masyarakat.
"Karena itu kami akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait, dan tentunya tadi malam saya sudah matur Pak Hadi (Menteri ATR/BPN sebelumnya Hadi Tjahjanto), walaupun nanti sebagai Menko Polhukam berkenan enggak tetap saya ganggu," ujar AHY.
"Untuk saya minta pandangan-pandangan dan masukan-masukannya, karena ini kerja yang besar dan membutuhkan berbagai masukan, termasuk dari para ahli dan para akademisi," kata dia.
Ditemui usai pelantikan, Jokowi mengaku tidak ragu menunjuk AHY sebagai Menteri ATR. Presiden yakin, AHY siap mengemban tugas tersebut.
"Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk (AHY menjabat di) Kementerian ATR/BPN. Karena ini urusan manajemen, saya rasa beliau sudah siap," kata Jokowi.
Baca juga: Moeldoko dan Megawati Tak Hadiri Pelantikan AHY Jadi Menteri Jokowi