Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ganjar-Mahfud: Tidak Perlu Pemilu Kalau Pelaksanaannya Semacam Ini

Kompas.com - 16/02/2024, 18:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aria Bima, berpandangan tidak perlu ada lagi pemilihan umum (pemilu) di Indonesia bila diwarnai kecurangan seperti yang menurutnya terjadi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya tidak perlu lagi melihat adanya pemilu kalau pelaksanaan pemilu semacam ini dan apakah menjamin nanti pilkada? Enggak perlu pilkada, cukup kepala desa ditakut-takuti dana desanya suruh cari suara saja sudah," kata Aria di Media Center TPN, Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Aria mengaku proses untuk mengikuti Pilpres 2024 mesti melewati perjalanan yang panjang, mulai mendaftarkan calon, menyiapkan visi misi, melakukan kampanye dan sosialisasi, hingga menyiapkan agar kampanye berlangsung meriah.

Baca juga: Dugaan Kecurangan di Sirekap, TPN Ganjar-Mahfud: Kalau Dibiarkan Akan Merusak Integritas Pemilu

Politikus PDI-P itu menuturkan, hal tersebut mesti dilakukan agar pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan legitimasi dukungan dari pemilih.

Namun, menurut Aria, yang terjadi malah terdapat politisasi bantuan sosial, intimidasi  terhadap aparat desa, keterlibatan aparat yang tak netral, hingga politik uang dan manipulasi suara yang mewarnai Pilpres 2024.

"Terus untuk apa kampanye? Untuk apa debat? Untuk apa tim narasi, tim substansi, tim para intelektual kita kumpulkan untuk menulis pertanyaan-pertanyaan debat," ujar Aria,


"Itu tak ada artinya semua pada saat di-closing dengan berbagai tindakan-tindakan yang sangat di luar prinsip-prinsip etika kita berdemokrasi," imbuh dia.

Menurut Aria, dengan situasi tersebut, apapun kerja keras yang sudah dilakukan oleh tim kandidat tidak akan berpengaruh terhadap hasil pemilu.

Baca juga: Terseoknya Ganjar dan Faktor Gempuran Istana di Kandang Sendiri

Oleh karena itu, ia menilai tidak perlu ada lagi pemilu maupun pemilihan kepala daerah jika praktik serupa masih terus diterapkan.

"Ancam saja itu kepala desa ya oleh oknum aparat kemudian suuruh cari suara, lebih manjur tambahi uang, aja selesai itu bupatinya siapa yang kita kehendaki," kata Aria. 

"Enggak ada visi misi, enggak ada kampanye debat kepala daerah, tidak penting itu. Sehebat apapun kepala daerah itu berdebat, yang paling penting beli suara, ancam itu kepala desa dengan dana desanya," ujar dia melanjutkan.

Pasangan Ganjar-Mahfud, dalam hitung cepat Litbang Kompas per Jumat pukul 19.00 WIB, berada di posisi ketiga dengan perolehan 16,32 persen.

Pasangan nomor urut tiga ini berada di bawah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (25,23 persen) dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (58,45 persen). 

Adapun data suara yang masuk sebanyak 99,70 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com