Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Duet Sandiaga-AHY Punya Kans Besar, Tergantung 3 Parpol

Kompas.com - 26/08/2023, 16:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai duet antara Sandiaga Uno dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden punya kans besar.

Hanya saja, menurutnya, duet ini bakal tergantung dari keinginan partai politik yang mendukungnya, meliputi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Diketahui saat ini, PKS dan Partai Demokrat masih tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dengan Partai Nasdem mengusung Anies Baswedan.

"Sudah mulai muncul bagaimana duet Sandiaga-AHY. Ini enggak main-main. Kalau PPP, Demokrat, dan PKS itu setuju, maka duet Sandi dan AHY cukup terwujud," kata Adi kepada Kompas.com, Sabtu (26/8/2023).

Baca juga: Soal Wacana Sandiaga-AHY, Pengamat: Exit Strategi PPP untuk Tinggalkan PDI-P

Adi mengatakan, secara bersamaan, wacana duet ini bakal menjadi cobaan bagi KPP. Iman politik dari poros perubahan itu tengah diuji dari segelintir dinamika yang berkembang.

Termasuk, masuknya nama Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo atau adanya isu duet Ganjar-Anies.

"Apakah poros perubahan ini solid atau tidak, karena ada kecenderungan partai-partai di poros perubahan membuka hati dan membuka komunikasi dengan banyak pihak. Sandi dan AHY akan bisa maju, akan dapat tiket pencapresan kuncinya tiga, tergantung PPP, Demokrat, dan PKS," ujar Adi.

Baca juga: Ada Wacana Pasangkan Sandiaga-AHY, PPP: Itu Guyon Politik

Lebih lanjut, Adi menila bahwa pertemuan KPP selama empat jam pada Kamis (24/8/2023), pun kemungkinan membahas konsolidasi dan merapatkan barisan agar tidak ada pengkhianat di tubuh KPP.

Sebab, diketahui banyak manuver yang dilayangkan oleh sejumlah pihak. Oleh karena itu, ia menilai iman politik KPP saat ini terus diuji.

Konsolidasi ini diperlukan agar solidaritas dan komitmen yang selama ini dipegang berhasil dipertahankan.

"Komitmen poros perubahan itu terus lanjut dan tak ada yang keluar barisan. (Karena) bisa berimplikasi pada Anies akan gagal maju gara-gara antar partai pendukungnya tidak solid," kata Adi.

Baca juga: Sandiaga Ajak Bertemu Bahas Duet Ganjar-Anies, PKS: Silakan, Kami Terbuka

Sebagai informasi, duet Sandiaga-AHY sempat digulirkan oleh PPP.

Wacana duet Sandiaga dan AHY mencuat lantaran bakal capres yang didukung PPP bersama PDI-P, Partai Perindo, dan Partai Hanura, Ganjar Pranowo, belum juga menetapkan bakal cawapres.

Padahal, PPP sudah sejak lama mengusulkan nama Sandiaga Uno untuk menjadi calon pendamping Ganjar ke PDI-P.

Pada saat bersamaan, bakal capres yang didukung Partai Demokrat bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies Baswedan, juga belum menetapkan kandidat pendamping.

Padahal, di koalisi ini, sejumlah nama sudah diusulkan untuk menjadi bakal cawapres Anies, termasuk AHY. 

Baca juga: Demokrat Sebut Terbuka jika Sandiaga Ingin Komunikasi soal Wacana Ganjar-Anies

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengakui bahwa partainya terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk kepentingan pilpres, salah satunya dengan Demokrat.

”Ya, kan, politisi tidak didominasi oleh satu orang. Ya, mungkin Bung Awiek (Sekretaris Fraksi PPP DPR Achmad Baidowi) yang ada di fraksi ketemu sama fraksi dari Demokrat, ketemu sama fraksi lain yang ada di komisi,” kata Mardiono dikutip dari Kompas.id pada Jumat (25/8/2023).

Namun, Mardiono menyadari bahwa jika PPP dan Demokrat berkongsi, koalisi tersebut belum mampu memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.

Jumlah kursi Parlemen yang dikuasai kedua parpol tersebut masih di bawah 20 persen dan raihan suara mereka pada Pemilu 2019 juga masih di bawah 25 persen.

Baca juga: Isu Duet Sandiaga-AHY, PPP Bilang Guyon, Demokrat Anggap Imajinasi Liar

Oleh karenanya, dibutuhkan amunisi suara dari partai lainnya untuk dapat mewujudkan duet Sandiaga-AHY.

“Jadi, saling mengajak itu sudah pasti. Namanya juga lagi usaha. Namanya juga lagi berjuang,” ujar Mardiono.

Terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, wacana menduetkan AHY-Sandiaga adalah respons dari imajinasi liar atas wacana Ganjar-Anies.

"Jadi, hati-hati kalau melempar wacana ke publik. Publik bisa berimajinasi dan meresponsnya dengan lebih kreatif lagi," kata Herzaky.

Baca juga: Soal Wacana Sandiaga-AHY, Pengamat: Exit Strategi PPP untuk Tinggalkan PDI-P

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com