Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Sebut Terbuka jika Sandiaga Ingin Komunikasi soal Wacana Ganjar-Anies

Kompas.com - 25/08/2023, 13:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lukmani mengatakan, partainya terbuka untuk membangun komunikasi dengan partai lain.

Hal itu disampaikan Kamhar menanggapi pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno yang ingin merangkul Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait wacana duet Ganjar dengan Anies di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Partai Demokrat bersifat inklusif. Senantiasa terbuka untuk membangun komunikasi dengan partai politik lainnya," ujar Kamhar saat dikonfirmasi Kompas.com pada Kamis (24/8/2023).

Kamhar mengatakan, sampai saat ini Partai Demokrat tetap fokus dan konsisten bersama koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah menetapkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).

Baca juga: Wacana Duet Ganjar-Anies dan Siasat Taklukkan Prabowo Subianto

Meski demikian, Demokrat meminta agar koalisi perubahan segera mengumumkan bakal calon wakil presiden (cawapres).

Sebab, pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) sudah semakin dekat.

"Sampai saat ini, kami tetap fokus dan konsisten bersama Koalisi Perubahan yang telah menetapkan Mas Anies sebagai (bakal) capres," kata Kamhar.

"Namun, kami meminta agar segera dideklarasikan paket komplit sebagaimana telah diatur dan disepakati bersama pada Piagam Kerjasama Tiga Partai. Mengingat waktu yang tersedia kurang dari enam bulan lagi," ujarnya lagi.

Baca juga: Soal Wacana Ganjar-Anies, Gerindra: Kami Tak Campurkan Keberlanjutan dengan Perubahan

Diberitakan sebelumnya, Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno mengaku akan merangkul PKS dan Demokrat dari KPP terkait adanya wacana mengusung Ganjar-Anies.

Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini terang-terangan juga ingin merangkul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Awalnya, Sandiaga mengatakan bahwa dirinya menyambut baik wacana bersatunya Ganjar dan Anies.

Menurutnya, wacana ini akan menjadi bukti bahwa percepatan pembangunan harus terus dilakukan.

Pasalnya, Sandi mengatakan, pemulihan ekonomi, khususnya stabilitas harga pangan, penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja harus dihadirkan demi masyarakat.

"Saya belum mendapat briefing sebagai Ketua Bappilu nasional, tapi saya membaca saat di pesawat tadi dan saya akan berkoordinasi dengan PPP, karena ini tentunya berkaitan dengan strategi dari penyiapan dan sosialisasi para kader dan calon legislatif," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Ganjarian Spartan: Duet Ganjar-Anies Wacana Pribadi Said Abdullah, Bukan Pernyataan PDI-P

"Tapi, menurut saya, jika itu diwujudkan. Itu menunjukkan memang akhirnya berkaitan dengan survei yang tadi, bahwa ada pemikiran bagaimana aspirasi masyarakat dan bukti pentingnya untuk melanjutkan program-program Pak Jokowi yang berpusat di bidang ekonomi," katanya lagi.

Sandiaga menjelaskan, setiap potensi yang ada harus disatukan menjadi sebuah kekuatan. Dengan begitu, maka PPP harus bisa menerima dengan tangan terbuka dan memastikan bahwa ini memang betul-betul yang diinginkan oleh masyarakat.

Ia mengatakan, jika Anies dan Ganjar bersatu maka akan membawa semangat baru dalam kontestasi demokrasi di Pemilu 2024.

Kemudian, Sandiaga menyebut akan berkomunikasi dengan Koalisi Perubahan terkait wacana Ganjar-Anies ini.

"Tentunya saya juga ingin mengajak berbicara lebih dekat teman-teman dari PKS dan juga dari Demokrat, khususnya Mas AHY, karena ini adalah bagian yang tidak terpisahkan agar kita semua merangkul, supaya kita bisa berjuang bersama demi target Indonesia Maju-Indonesia Emas di 2045," ujar Sandiaga Uno.

Baca juga: Soal Menyatukan Ganjar-Anies, Sandiaga Uno Mau Ajak Bicara PKS dan Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com