Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies dan Pemimpin Parpol Koalisi Bertemu 4 Jam, Pengamat: Tanda Bacawapres Segera Diumumkan

Kompas.com - 26/08/2023, 16:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, pertemuan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dengan para pimpinan partai koalisinya menjadi tanda bahwa bakal calon wakil presiden pendamping Anies segera diumumkan.

Adapun pertemuan itu berlangsung selama empat jam di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023) malam.

Pertemuan itu dihadiri oleh Anies, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Pastinya bicara bagaimana cawapres Anies ini akan segera diumumkan," kata Adi kepada Kompas.com, Sabtu (26/8/2023).

 Baca juga: PKS: Sikap Kami Loud and Clear Mendukung Anies Capres

Adi menuturkan, pertemuan itu bukan tanpa alasan. Sejumlah parpol di dalam KPP, yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sudah lama meminta Anies mengumumkan pendampingnya.

Mereka beranggapan, elektabilitas Anies yang telah menurun dari berbagai survei sebagai penyebab karena KPP belum kunjung menentukan siapa yang pantas mendampingi Anies.

"Ini kan tuntutan PKS dan Demokrat sudah lama. PKS dan Demokrat meminta kepada Anies kira-kira kapan pendampingnya (diumumkan) supaya Anies ini bisa kembali mendapatkan elektabilitas," ucap dia.

Menurut Adi, deklarasi cawapres menjadi satu dari dua topik yang kemungkinan dibicarakan dalam pertemuan itu.

Baca juga: Gerindra Yakin Prabowo Menang Telak jika Ganjar-Anies Bersatu

Topik lainnya, yaitu berkonsolidasi dan merapatkan barisan agar tidak ada pengkhianat di tubuh KPP.

Sebab, diketahui banyak "manuver" yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Oleh karena itu, Adi menilai, "iman" politik KPP saat ini terus diuji.

"Wacana duet Ganjar-Anies tentu sangat mengusik mereka. Dan pada saat yang bersamaan, Demokrat sudah mulai menentukan di mana ada pengkhianat di (Koalisi) Perubahan. Ini kan tentu tidak kondusif bagi poros perubahan," beber Adi.

Lebih lanjut Adi menuturkan, konsolidasi diperlukan agar solidaritas dan komitmen yang selama ini dipegang berhasil dipertahankan.

"Komitmen poros perubahan itu terus lanjut dan tak ada yang keluar barisan. (Karena) bisa berimplikasi pada Anies akan gagal maju gara-gara antar-partai pendukungnya tidak solid," tutur Adi.

 Baca juga: Silaturahmi ke Rumah Ketua Majelis Syuro PKS, Anies Disuguhi Kopi dan Roti Tuna

Sebelumnya diberitakan, Anies menyebut pertemuan itu memiliki progres yang menggembirakan.

Pertemuan adalah hal yang rutin dilakukan. Setiap partai disebut melaporkan hasil pekerjaan mereka masing-masing.

"Progresnya sangat menggembirakan," ujar Anies.

Anies mengatakan, mereka bersyukur dengan capaian-capaian yang dilakukan oleh partai di Koalisi Perubahan. Menurut dia, mereka ingin mendorong gerakan perubahan semakin luas lagi jangkauannya.

"Makin besar simpati dan kepercayaan dari masyarakat," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com