Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Sudjatmiko Resmi Dipecat PDI-P Usai Dukung Prabowo, Bagaimana Langkah Selanjutnya?

Kompas.com - 25/08/2023, 14:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Budiman Sudjatmiko resmi mengakhiri perjalanan politiknya bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) setelah menerima surat pemecatan pada Kamis (24/8/2023).

Alasan utama Budiman Sudjatmiko dipecat, karena menyatakan dukungan untuk bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.

Pasalnya, Prabowo Subianto bukan bakal calon presiden (capres) yang didukung dan diusung oleh PDI-P.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres yang diusung PDI-P pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Keputusan Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo dianggap PDI-P sebagai satu kategori pelanggaran berat. Sebab, dinilai tidak mengikuti instruksi Megawati selaku Ketua Umum.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Akan Daftar ke PDI-P Lagi jika Dipecat karena Dukung Prabowo

Lantas, bagaimana perjalanan Budiman dari sejak bertemu Prabowo, menyatakan dukungan hingga akhirnya dipecat PDI-P? Kemudian, apa langkahnya selanjutnya?

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko. Pertemuan itu berlangsung di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko. Pertemuan itu berlangsung di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).

Bertemu Prabowo

Budiman Sudjatmiko mengunjungi Prabowo di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa, 19 Juli 2023, malam.

Pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang dua jam itu dianggap Budiman menghasilkan satu kecocokan.

Ia mengaku memiliki kecocokan dengan Prabowo. Budiman  bahkan menganggap Menteri Pertahanan (Menhan) itu sebagai sosok pemimpin yang bisa membawa Indonesia lepas dari krisis global.

“Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya,” kata Budiman Sudjatmiko saat itu.

“Dalam pengertian, suatu bangsa ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global,” ujar aktivis reformasi itu melanjutkan.

Baca juga: PDI-P Resmi Pecat Budiman Sudjatmiko gara-gara Dukung Prabowo

Dibandingkan dengan Ganjar Pranowo, Budiman memandang Prabowo merupakan sosok yang bisa menyatukan kelompok nasionalis.

Keyakinan itu diklaim sebagai alasan yang membuat dirinya menemui Prabowo.

"Kita berbicara soal harus ada persatuan kaum nasionalis, harus ada persatuan kaum nasionalis, itu saja. Jangan berkelahi begitu loh,” katanya.

Dukung Prabowo

Lebih kurang satu bulan setelah pertemuan di Kertanegara, Budiman Sudjatmiko akhirnya menyatakan bahwa ia mendukung Prabowo sebagai bakal capres.

Budiman resmi mendeklarasikan relawan Prabowo Subianto-Budiman Sudjatmiko (Prabu) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah pada 18 Agustus 2023.

Awalnya, Budiman Sudjatmiko mengaku pernah berada di poros berbeda dengan Prabowo cukup lama.

Namun, setelah membaca sebuah buku "Paradoks Indonesia" yang ditulis Prabowo Subianto pandangannya berubah.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Surat Pemecatan Diterima Putri Saya yang Diberi Nama oleh Megawati

Menurutnya, Prabowo mempunyai semangat sama dengan para aktivis.

"Setelah 25 tahun membaca 'Paradoks Indonesia' yang ditulis Pak Prabowo semangatnya sama dengan aktivis yang memperjuangkan Indonesia," ujar Budiman.

Oleh karena itu, ia berani mengambil resiko untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi bakal presiden.

Namun, terdapat beberapa hal yang dititipkannya jika Ketua Umum Partai Gerindra itu sukses menjadi presiden.

"Tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi, desa dan jaminan sosial untuk rakyat Indonesia," katanya.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Dipecat, PDI-P: Dukung Capres Selain Ganjar Pelanggaran Berat

PDI-P beri dua opsi

Merespons dukungan Budiman Sudjatmiko untuk Prabowo, PDI-P memberikan dua opsi, yakni pemecatan sebagai kader atau mengundurkan diri dari PDI-P.

“Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada 20 Agustus 2023.

Hasto memastikan bahwa PDI-P akan mengambil langkah tegas guna merespons langkah politik Budiman yang justru mendukung Prabowo Subianto, bukan Ganjar Pranowo.

Menurutnya, persoalan sanksi akan disampaikan lebih lanjut oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun.

Baca juga: PDI-P Akan Kirim Surat ke Budiman Sudjatmiko Terkait Dukungan ke Prabowo

Namun, PDI-P tak jadi mengumumkan sanksi terhadap Budiman Sudjatmiko pada 21 Agustus 2023.

Saat itu, PDI-P berdalih sedang fokus membahas elektabilitas Ganjar Pranowo yang melambung pada dua survei terakhir, yaitu Indikator Politik dan Litbang Kompas.

Pada Selasa, 22 Agustus 2023, di Yogyakarta, Hasto mengakui jika DPP PDI-P akan mengirimkan surat kepada Budiman. Tetapi, ia tak mengungkap apa isi surat tersebut.

Menurutnya, isi surat itu tak bisa diungkapkan karena bersifat tertutup.

Baca juga: Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Tak Terpikir Pindah Partai, Saya Masih PDI-P

Surat pemecatan dan terima kasih

Pada Kamis kemarin, terjawab sudah apa isi surat yang dikirimkan DPP PDI-P untuk Budiman Sudjatmiko.

Isi surat itu adalah DPP PDI-P memutuskan memecat Budiman Sudjatmiko dari keanggotaan partai.

Budiman mengatakan, surat itu ditandatangani Megawati dan Hasto.

"Diterima oleh putri saya yang kebetulan waktu kecil dikasih nama oleh Ibu Megawati," ujar Budiman saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.

Mantan aktivis Pro Demokrasi itu tidak berkomentar panjang terkait surat pemecatan yang diterimanya.

Baca juga: Kronologi Budiman Sudjatmiko Dipecat PDI-P, Berawal Dukung Prabowo

Ia hanya mengatakan bahwa surat itu menjadi penanda salah satu episode hidupnya sebagai manusia politik.

"Enggak ada komentar. Saya cuma mau bilang bahwa saya sudah menerima suratnya dan terima kasih untuk semuanya," kata Budiman Sudjatmiko.

"Ini adalah akhir dari satu episode dalam hidup saya dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja," ujarnya lagi.

Budiman Sudjatmiko lantas mengirimkan foto surat pemecatan itu kepada Kompas.com.

Salah satu butir pemecatan, dilihat Kompas.com, disebutkan bahwa Budiman Sudjatmiko dianggap melakukan pelanggaran berat.

"Perbuatan Sdr. Budiman Sudjatmiko M.A. M.Phil selaku kader PDI Perjuangan yang tidak mengindahkan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024 dengan mendukung calon presiden dari partai politik lain merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai dikategorikan sebagai pelanggaran berat," tulis surat pemecatan Budiman yang dikirimkan, Kamis malam.

Baca juga: Reaksi Budiman Sudjatmiko Dipecat dari PDI-P: Akhir dari Satu Episode dalam Hidup Saya

Menjomblo lama atau gabung Gerindra?

Budiman Sudjatmiko pernah mengatakan, ia bakal kembali mendaftar sebagai kader PDI-P jika benar dipecat karena mendukung Prabowo sebagai bakal capres.

"Barangkali setelah beberapa tahun kesalahan saya diampuni, saya bisa daftar lagi (ke PDI-P)," ujar Budiman saat ditemui di Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada 22 Agustus 2023.

Namun, Budiman mengatakan, dirinya bakal menjomblo atau tidak berpartai dalam waktu yang cukup lama sebelum kembali mendaftar sebagai kader PDI-P lagi.

Apabila tidak diterima bergabung lagi dengan PDI-P, Budiman Sudjatmiko mengaku, baru akan mempertimbangkan untuk masuk ke partai lain.

Ia lantas menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga Gerindra menjadi opsi jika PDI-P tidak mau menerimanya lagi.

"Tentu saja, kalau saya tidak menjadi anggota PDI Perjuangan, tentu saja saya ya berpolitik pasti. Tapi mungkin jomblo dulu gitu, tidak berumah tangga dulu secara politik," katanya.

"Ya itu (Gerindra) juga menjadi salah satu opsi. Tapi pastinya itu setelah melewati masa jomblo yang cukup lama," ujar Budiman Sudjatmiko melanjutkan.

Baca juga: Dipecat dari PDI-P, Budiman Sudjatmiko: Terima Kasih Semuanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com