Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Neraca Perdagangan Indonesia Juni 2023 Surplus 3,45 Miliar Dollar AS, Mendag Zulkifli Hasan: Fokus Ekspor Nonmigas

Kompas.com - 20/07/2023, 10:19 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Ekspor migas dan nonmigas juga mengalami penurunan dengan masing-masing sebesar 3,64 persen (MoM) dan 5,17 persen (MoM).

Pelemahan kinerja ekspor terjadi di seluruh sektor pada Juni 2023. 

Baca juga: Kemendag Bakal Keluarkan Izin Ekspor Tembaga Freeport Pekan Ini

Sektor pertambangan menjadi sektor yang mengalami penurunan terdalam sebesar 15,30 persen (MoM), disusul sektor pertanian sebesar 7,89 persen (MoM), dan sektor industri pengolahan 2,24 persen (MoM).

Penurunan ekspor disebabkan turunnya harga beberapa komoditas unggulan Indonesia di pasar global, di antaranya batu bara turun 6,78 persen, crude palm oil (CPO) turun 3,90 persen, karet turun 1,52 persen, aluminium turun 1,58 persen, dan nikel turun 1,19 persen.

Beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami penurunan terdalam pada Juni 2023, antara lain logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) turun 41,41 persen, nikel dan barang dan produk-produk sejenis (HS 75) turun 41,33 persen, bijih, terak, dan abu logam (HS 26) turun 34,64 persen, pulp dari kayu (HS 47) turun 26,31 persen, serta tembaga dan barang sejenisnya (HS 74) turun 21,28 persen MoM.

Di tengah pelemahan ekspor bulan Juni 2023, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang masih mengalami peningkatan cukup signifikan.

Produk-produk itu di antaranya bahan kimia anorganik (HS 28) yang naik 61,58 persen, lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) naik 43,68 persen, ampas/sisa industri makanan (HS 23) naik 41,90 persen, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61) naik 11,65 persen, serta besi dan baja (HS 72) naik 7,36 persen MoM.

Baca juga: Soal Ekspor Pasir Laut, Kemendag: Sampai Sekarang Masih Dilarang!

Zulhas mengatakan, ekspor nonmigas Indonesia pada Juni 2023 menunjukkan penurunan pada sebagian besar negara mitra dagang utama. 

Kontraksi ekspor nonmigas Indonesia terdalam secara bulanan (MoM) terjadi ke Inggris yang turun 43,76 persen, Jerman turun 40,79 persen, Turki turun 21,86 persen, Thailand turun 21,38 persen, serta Belgia turun 20,26 persen.

Kondisi itu sejalan dengan tren permintaan dari beberapa negara mitra dagang utama Indonesia yang menurun terhadap pasar global. 

Berdasarkan data Tradingeconomics (Juli 2023), tren impor China periode Januari 2022-Juni 2023 menunjukkan penurunan sebesar 0,43 persen, India turun 0,56 persen, Pakistan turun 0,55 persen, Vietnam turun 0,70 persen, dan Korea Selatan turun 1,25 persen.

Ditinjau dari kawasan, pelemahan ekspor terbesar terjadi di beberapa kawasan seperti Eropa Utara yang turun 45,11 persen, Eropa Timur turun 44,31 persen, dan Karibia turun 21,49 persen (MoM). 

Baca juga: Promosikan Perhiasan Mutiara dan Perak di India, Kemendag Gandeng Anak Muda

Di tengah pelemahan ekspor Indonesia ke mayoritas kawasan, beberapa kawasan tujuan ekspor justru mengalami pertumbuhan signifikan, di antaranya Asia Tengah yang naik 139,17 persen, Afrika Selatan naik 115,01 persen, Amerika Tengah naik 81,54 persen, Asia Selatan naik 13,42 persen, dan Asia Barat naik 11,35 persen (MoM).

“Hal itu menunjukkan pasar nontradisional merupakan pasar yang potensial bagi perluasan dan pengembangan ekspor nonmigas Indonesia di tengah perlambatan perekonomian global,” jelas Zulhas.

Secara kumulatif, ekspor selama semester I-2023 mencapai 128,66 miliar dollar AS atau turun 8,86 persen jika dibandingkan pada 2022, yaitu sebesar 141,17 miliar dollar AS (YoY). 

Halaman:


Terkini Lainnya

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com