Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Kompas.com - 09/05/2024, 12:52 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, Ganjar Pranowo dapat membangun organisasi masyarakat demi menjaga karir politiknya dan tetap eksis di dunia politik.

Menurut Jamiluddin, opsi tersebut bisa diambil Ganjar karena ia tidak mungkin berkiprah di sektor legislatif maupun eksekutif untuk lima tahun ke depan.

"Karena itu, Ganjar kemungkinan akan berpolitik di partainya atau bisa saja ia mendìrikan ormas yang berorientasi politik," kata Jamiluddin kepada Kompas.com, Kamis (9/5/2024).

Jamiluddin berpandangan, Ganjar berada di posisi dilematis jika berpolitik di PDI-P karena tidak memiliki posisi struktural di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P.

"Aktivitasnya di partai akan tertutup oleh sepak terjang elite PDI-P. Hal itu dapat menenggelamkan karir politiknya," kata Jamiluddin.

Baca juga: Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Menurut dia, nasib Ganjar akan berbeda jika Ketua Umum PD-P Megawati Soekarnoputri memberi posisi strategis kepada Ganjar di partai banteng demi menjaga popularitas dan elektabilitasnya.

Namun, Jamiluddin menilai mantan gubernur Jawa Tengah itu akan kesulitan untuk mendapat posisi strategis di partai.

"Sebab, kepengurusan DPP sudah berjalan dan karenanya tidak terlalu mudah untuk memasukkan Ganjar ke posisi strategis di partainya," katanya.

Oleh karena itu, Jamiluddin menilai peluang Ganjar untuk tetap eksis di dunia politik akan lebih terbuka bila mendirikan ormas.

Baca juga: Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Ia mengatakan, Ganjar dapat menggunakan ormas bentukannya itu untuk menghasilkan hal-hal strategis di bidang politik.

"Apalagi ormas bentukannya itu dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, maka kiprah politik Ganjar di lingkup nasional akan tetap bersinar. Hal itu dapat menjadi modalnya untuk kembali berlaga pada Pilpres 2029," kata Jamiluddin.

Sebelumnya, Ganjar mengaku akan terus berpolitik setelah rangkaian Pilpres 2024 berakhir karena dirinya merupakan anggota partai politik.

Ganjar mengaku akan membantu kegiatan kaderisasi PDI-P untuk menyiapkan kader-kader terbaik partai tersebut.

Namun, ia belum bisa memastikan apakah bakal menjadi pengurus partai atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com