Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Serupa Tak Sama AHY dan Cak Imin agar Dipilih Jadi Cawapres

Kompas.com - 03/04/2023, 07:31 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Para purnawirawan menyampaikan aspirasi tersebut di depan AHY dan ayahnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pertemuan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/4/2023).

“Kami ingin maju bersama-sama dengan Anies, dan AHY untuk mewujudkan perubahan,” ujar mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan dan Sekretaris Pribadi Presiden RI pada 2011, Ediwan Prabowo.

Baca juga: Soal Tawaran Jadi Cawapres, Abraham Samad: Hanya Saya, Pak Jokowi, dan Tuhan yang Tahu

Punya pesaing

Jalan AHY, dan Muhaimin tak mudah untuk bisa menjadi cawapres. Sebab, keduanya memiliki pesaing yang dipertimbangkan oleh rekan koalisinya.

Dari sisi AHY, saat ini, mitra Demokrat dalam KPP yakni Nasdem, dan PKS masih mencari figur lain untuk mendampingi Anies.

Belakangan, kedua parpol tersebut menunjukan ketertarikan pada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Wakil Ketua Partai Nasdem Ahmad Ali menuturkan pihaknya ingin Anies didampingi oleh figur yang bisa menarik konstituen di wilayah Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Hal serupa juga nampak dari pernyataan wakil Anies dalam tim kecil KPP, Sudirman Said.

Ia menyatakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) layak dipertimbangkan untuk dipasangkan dengan Anies.

“NU organisasi yang terbesar, sangat layak apabila masyarakat mempertimbangkan itu sebagai opsi (cawapres),” ucap Sudirman ditemui di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Adapun dari sisi Muhaimin, Gerindra terang-terangan membuka opsi untuk menyandingkan Prabowo dengan Ganjar.

Baca juga: AHY Dinilai Berpeluang Jadi Cawapres Anies, tapi Terganjal Restu Surya Paloh

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menuturkan peluang itu terbuka, asalkan, Ganjar legowo menjadi cawapres.

"Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," kata Hashim ditemui di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Apalagi, pernyataan itu seolah mendapatkan respon positif dari PDI-P melalui pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

Menurutnya, tak ada yang tak mungkin dalam politik.

Baca juga: Jika Tak Dipilih Jadi Cawapres, AHY Diprediksi Tinggalkan Anies karena Tak Dapat Limpahan Elektoral

"Di dalam politik itu apa yang tidak mungkin. Selalu ada kemungkinan, ya toh?" ungkap Pacul ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).

Diketahui hingga kini nasib AHY dan Muhaimin nampak belum memiliki kejelasan.

Meski begitu Demokrat, dan PKB masih terus memberikan dorongan agar kedua pimpinannya dapat mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

AHY sendiri telah menyerahkan keputusan di tangan Anies. Sedangkan Muhaimin kerap menyatakan ancaman untuk hengkang dari KIR jika keinginannya tak tercapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com