Para purnawirawan menyampaikan aspirasi tersebut di depan AHY dan ayahnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pertemuan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/4/2023).
“Kami ingin maju bersama-sama dengan Anies, dan AHY untuk mewujudkan perubahan,” ujar mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan dan Sekretaris Pribadi Presiden RI pada 2011, Ediwan Prabowo.
Baca juga: Soal Tawaran Jadi Cawapres, Abraham Samad: Hanya Saya, Pak Jokowi, dan Tuhan yang Tahu
Jalan AHY, dan Muhaimin tak mudah untuk bisa menjadi cawapres. Sebab, keduanya memiliki pesaing yang dipertimbangkan oleh rekan koalisinya.
Dari sisi AHY, saat ini, mitra Demokrat dalam KPP yakni Nasdem, dan PKS masih mencari figur lain untuk mendampingi Anies.
Belakangan, kedua parpol tersebut menunjukan ketertarikan pada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Wakil Ketua Partai Nasdem Ahmad Ali menuturkan pihaknya ingin Anies didampingi oleh figur yang bisa menarik konstituen di wilayah Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Hal serupa juga nampak dari pernyataan wakil Anies dalam tim kecil KPP, Sudirman Said.
Ia menyatakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) layak dipertimbangkan untuk dipasangkan dengan Anies.
“NU organisasi yang terbesar, sangat layak apabila masyarakat mempertimbangkan itu sebagai opsi (cawapres),” ucap Sudirman ditemui di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Adapun dari sisi Muhaimin, Gerindra terang-terangan membuka opsi untuk menyandingkan Prabowo dengan Ganjar.
Baca juga: AHY Dinilai Berpeluang Jadi Cawapres Anies, tapi Terganjal Restu Surya Paloh
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menuturkan peluang itu terbuka, asalkan, Ganjar legowo menjadi cawapres.
"Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," kata Hashim ditemui di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).
Apalagi, pernyataan itu seolah mendapatkan respon positif dari PDI-P melalui pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.
Menurutnya, tak ada yang tak mungkin dalam politik.
Baca juga: Jika Tak Dipilih Jadi Cawapres, AHY Diprediksi Tinggalkan Anies karena Tak Dapat Limpahan Elektoral
"Di dalam politik itu apa yang tidak mungkin. Selalu ada kemungkinan, ya toh?" ungkap Pacul ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).
Diketahui hingga kini nasib AHY dan Muhaimin nampak belum memiliki kejelasan.
Meski begitu Demokrat, dan PKB masih terus memberikan dorongan agar kedua pimpinannya dapat mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
AHY sendiri telah menyerahkan keputusan di tangan Anies. Sedangkan Muhaimin kerap menyatakan ancaman untuk hengkang dari KIR jika keinginannya tak tercapai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.