JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk Korea Selatan (Dubes Korsel) Gandi Sulistiyanto mengatakan, pengacara Theodorus Yosep Parera ngawur karena menyebut dirinya menemui pimpinan Mahkamah Agung (MA).
Adapun Yosep merupakan pengacara yang menjadi terdakwa penyuap Hakim Agung MA terkait pengurusan perkara Koperasi Simpan Pinjam Intidana. Menurutnya, Dubes Korsel itu menemui pimpinan MA terkait KSP Intidana karena adiknya membeli sejumlah aset koperasi itu.
“Biarin, semua omongan (Yosep) ngawur,” kata Gandi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (22/2/2023) malam.
Baca juga: Penyuap Hakim Agung Ungkap Dubes Korsel Temui Pimpinan MA Terkait KSP Intidana
Gandi menilai, pernyataan Yosep tidak masuk akal. Sebab, dirinya tidak mengenal pimpinan MA dan tidak pernah masuk ke gedung lembaga tersebut.
Dubes Korsel mengaku tidak mengenal satu pun hakim agung dan bahkan tidak mengetahui pimpinan MA saat ini.
Ia mengaku baru mengetahui bahwa Ketua MA saat ini bernama Syarifuddin. Selain itu, ia juga baru mendengar nama Hasbi Hasan selaku Sekretaris MA.
Gandi juga menyatakan tidak mengenal Hakim Agung Gazalba Saleh yang saat ini menjadi tersangka suap pengurusan perkara KSP Intidana.
“Saya tidak ada kenal satu pun orang MA sama sekali enggak kenal,” kata Gandi.
Dalam penuturannya, Yosep menyebutkan bahwa Gandi berkepentingan agar Ketua Pengurus KSP Intidana, Budiman Gandi Suparman tidak dipenjara dan koperasi itu tidak dinyatakan pailit. Jika hal itu terjadi maka penjualan aset KSP Intidana akan terungkap.
Sementara itu, pihak Yosep berkepentingan Budiman dipenjara dan KSP Intidana dinyatakan pailit. Sebab, koperasi itu belum mencairkan uang kliennya senilai puluhan miliar rupiah.
Baca juga: Penyuap Hakim Agung Sebut Adik Dubes Korsel Beli Aset KSP Intidana di Bawah Harga
Terkait hal ini, Gandi memastikan baik dirinya maupun adiknya tidak membeli aset KSP Intidana. Ia menyatakan tidak tertarik maupun menyimpan uang di koperasi tersebut.
Gandi mengaku hanya mengetahui persoalan KSP Intidana dari pemberitaan media massa karena terdapat hakim agung yang ditangkap.
“Enggak, enggak ada. Saya jamin tidak ada (pembelian aset KSP Intidana). Saya jamin itu,” kata dia.
“Enggak ada yang berhubungan dari (dan) ke sana,” tambahnya.
Gandi menduga terdapat orang lain yang mencatut namanya agar disangka sebagai kerabat Budiman Gandi Suparman. Dugaan lainnya, Yosep asal menyebut Gandi Sulistiyanto karena adanya kemiripan nama.