JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, banyak pihak kaget dengan soliditas bakal Koalisi Perubahan.
Menurutnya, hal itu wajar karena bakal koalisi yang dijajaki Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, dan Demokrat itu punya sejumlah kelebihan.
Pertama, sudah memiliki bakal calon presiden (capres) yang jelas, yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Kedua, secara sistematis, kami merupakan koalisi dengan total kursi dukungan di parlemen yang tertinggi. Mencapai 28 persen jika melihat pemetaan prediksi koalisi saat ini,” kata Herzaky dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/2/2023).
Baca juga: Ketika Airlangga dan Muhaimin Bicarakan Koalisi Perubahan, Bakal Deklarasi Masing-masing
Oleh karenanya, menurutnya, kekuatan Koalisi Perubahan akan semakin kuat jika ada partai politik (parpol) yang tertarik bergabung.
Ketiga, menurut Herzaky, bakal Koalisi Perubahan memiliki mesin partai yang paling kuat, dilengkapi oleh dukungan relawan Anies.
“Yang lain, ada yang punya mesin partai, tak punya dukungan relawan pendukung capres. Ada yang punya relawan pendukung capres, tapi belum jelas partai mana yang mendukung,” ujarnya.
“Kami satu-satunya yang sudah punya kombinasi keduanya,” kata Herzaky menegaskan.
Baca juga: Kala Bakal Koalisi Perubahan Pasang Badan untuk Anies Terkait Utang Piutang Rp 50 Miliar
Dalam pandangan Herzaky, kekuatan bakal Koalisi Perubahan itu menyebabkan sejumlah pihak mengembuskan isu untuk mengganggu soliditas ketiga parpol.
Namun, ia mengungkapkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta para kadernya tidak mudah terpancing.
“Bagi beliau (AHY), sangat penting Demokrat dan juga teman-teman di Koalisi Perubahan mempersiapkan diri, dan meyakinkan masyarakat,” ujarnya.
Diketahui, soal dinamika bakal Koalisi Perubahan sempat dikomentari oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam pertemuannya dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Jumat (10/2/2023).
Airlangga menyampaikan pada Muhaimin bahwa Nasdem, PKS, dan Demokrat hampir pasti membangun koalisi.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengatakan Nasdem masih menahan diri.
Baca juga: Demokrat Usul Peresmian Sekper Dibarengi Tanda Tangan Perjanjian Koalisi Perubahan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.