Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/02/2023, 11:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Koalisi Perubahan pasang badan ketika eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seolah diserang isu soal perjanjian utang piutang Rp 50 miliar dengan Sandiaga Uno terkait Pilgub DKI Jakarta 2017.

Mereka curiga pesaing atau lawan politik Anies tengah membangun narasi untuk menciptakan citra yang buruk bagi Anies.

Selain itu, ada juga kecurigaan bahwa isu perjanjian utang Rp 50 miliar ini hanya untuk mendiskreditkan Anies.

Sandiaga Uno sendiri selaku pihak yang disebut-sebut diutangi oleh Anies menyatakan dirinya tidak mau membahas perihal perjanjian itu lagi setelah membahasnya bersama keluarga besar.

Sementara itu, salah satu anggota tim kecil Anies, Hendri Satrio atau Hensat menyebut perjanjian itu sudah selesai karena Anies-Sandi memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017.

Baca juga: Saat Sandiaga Enggan Bahas Utang Rp 50 Miliar yang Disebut Tim Anies Sudah Selesai...

Demokrat curiga untuk diskreditkan Anies

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan, soal utang piutang Rp 50 miliar yang melibatkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno diembuskan hanya untuk membuat citra Anies menjadi buruk.

"Bagian dari agenda untuk membangun citra buruk tentang Anies. Dan ini bukan hanya satu saja, ada banyak masih. Politik selanjutnya akan diwarnai dengan politik produksi narasi yang dibangun oleh pesaing-pesaing atau lawan-lawan politik," ujar Benny saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Selasa (7/2/2023).

Benny mengatakan, adanya narasi yang berupaya untuk mendiskreditkan Anies dengan cara membangun isu adalah hal yang biasa.

Ia lantas membeberkan contoh-contoh narasi yang mendiskreditkan Anies, seperti membangun narasi korupsi, gagal di DKI Jakarta, orang Arab hingga punya utang.

"Saya pribadi melihat ini semua bagian dari agenda-agenda politik kontestasi, persaingan-persaingan yang tentu saja menjadi suatu keniscayaan dalam demokrasi elektoral. Kayak kita ini, namun tentu ada batasan-batasan tertentu. Bersaing politik yang kayak gitu biasa saja," katanya.

Baca juga: Sebut Anies Sahabat, Sandiaga Enggan Bahas Lagi soal Utang Rp 50 Miliar

Sebut utang hal biasa

Lebih lanjut, Benny meminta agar persoalan utang piutang Anies itu tidak perlu dibesar-besarkan lantaran utang adalah hal yang biasa.

Benny menduga ada tokoh ataupun pemimpin yang khawatir apabila Anies terpilih menjadi Presiden pada tahun 2024 mendatang.

"Menurut saya, dari segi psikologi politik itu ada gambaran kekhawatiran, gambaran ketakutan, gambaran kecemasan. Banyak tokoh banyak pemimpin yang cemas bahkan sangat cemas apabila Anies jadi Presiden," kata Benny.

"Mengapa cemas? Karena ya semua orang tahu Anies itu tokoh yang punya integritas bagus, komitmen yang kuat tentang pluralisme, komitmen kuat tentang demokrasi, komitmen yang kuat untuk pemberantasan korupsi, komitmen yang kuat untuk penegakan hukum, dan juga komitmen yang kuat untuk melawan oligarki yang merusak tatanan demokrasi dan negara hukum kita," ujarnya lagi.

Baca juga: Soal Utang Piutang Anies-Sandiaga, Demokrat: Agenda untuk Membuat Citra Anies Buruk

Benny meyakini semua tokoh dan pemimpin tahu kapabilitas Anies itu.

Oleh karenanya, ada kecemasan jika Anies betul-betul menjadi Presiden pada 2024.

Nasdem bersyukur Sandi tak mau bicara utang Anies lagi

Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi menyebut keikhlasan Sandiaga terkait utang Rp 50 miliar Anies Baswedan terkait Pilgub DKI Jakarta sebagai hal yang bagus.

Ia mengatakan, Nasdem sempat kaget ketika Sandiaga Uno tiba-tiba mengungkit-ungkit soal perjanjian dengan Anies.

"Ya bagus dong kalau ikhlas, kalau bener ya (ada utang). Kita kan tahu dua orang itu bersahabat, tiba-tiba Sandi ngomong begitu kan kaget juga kita," ujar Gus Choi saat dihubungi, Selasa (7/2/2023).

Gus Choi mengucap syukur jika Sandiaga ikhlas utangnya itu dianggap lunas, dengan catatan Anies betul-betul berutang kepada Sandi.

Baca juga: Demokrat: Banyak Tokoh dan Pemimpin yang Cemas jika Anies Jadi Presiden

Dengan demikian, maka persoalan utang piutang Rp 50 miliar yang melibatkan Anies dengan Sandiaga itu sudah selesai.

Walau begitu, Gus Choi menegaskan bahwa Nasdem tidak ikut campur dalam urusan tersebut.

"Kita enggak ikut-ikutan lah. Urusan itu, urusan berdua," ucapnya.

Utang sudah lunas ketika menang Pilgub DKI 2017

Di lain sisi, tim kecil Anies Baswedan, Hensat menekankan bahwa memang ada perjanjian utang antara Anies dan Sandiaga kala itu.

"Di perjanjian itu tertulis, kalau kalah, Anies harus mengembalikan semuanya, semua biaya pada saat pilgub. Tetapi bila menang, selesai. Jadi pokoknya beres deh, enggak usah dibalikin," ujar Hensat.

Ia lantas menegaskan bahwa perjanjian itu bukan bersifat sudah "lunas", tetapi "selesai".

Sebab, Anies tak usah membayar apa-apa kepada Sandiaga lantaran berhasil menundukkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dalam kontestasi Pilgub DKI 2017.

Ia juga menyebut bentuk perjanjian Anies-Sandi itu sebagai "budaya baru" dalam pilkada.

"Biasanya kalau menang gue balikin, kalau kalah rugi bareng. Ini Anies enggak, kalau kalah gue ganti duit lo, kalau menang kita selesai," ujar Hensat.

Baca juga: Hendri Satrio: Dalam Perjanjian, Anies Kembalikan Semuanya jika Kalah, tetapi Selesai jika Menang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tarif Tol Jakarta-Cilacap 2023

Tarif Tol Jakarta-Cilacap 2023

Nasional
Tanggal 2 April Hari Memperingati Apa?

Tanggal 2 April Hari Memperingati Apa?

Nasional
Muhammadiyah Minta Tak Saling Menyalahkan soal Piala Dunia U20, Keutuhan Bangsa Lebih Penting

Muhammadiyah Minta Tak Saling Menyalahkan soal Piala Dunia U20, Keutuhan Bangsa Lebih Penting

Nasional
DKPP Tolak Aduan PKR yang Gagal Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Ini Alasannya

DKPP Tolak Aduan PKR yang Gagal Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Ini Alasannya

Nasional
MUI Tetap Apresiasi PSSI Meski Gagal Lobi FIFA Agar Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

MUI Tetap Apresiasi PSSI Meski Gagal Lobi FIFA Agar Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Nasional
PKB: Pecinta Bola Akan 'Tandain' Tokoh-Parpol yang Bikin Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U-20

PKB: Pecinta Bola Akan "Tandain" Tokoh-Parpol yang Bikin Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U-20

Nasional
Nasdem Bilang PDI-P Ngawur Sebut Izin 'Ibu' Dulu Sebelum Sahkan RUU Perampasan Aset

Nasdem Bilang PDI-P Ngawur Sebut Izin "Ibu" Dulu Sebelum Sahkan RUU Perampasan Aset

Nasional
Wacana Deklarasi Kaesang Calon Wali Kota Depok, Sekjen PDI-P: Setelah Pemilu, Baru Bicara Pilkada

Wacana Deklarasi Kaesang Calon Wali Kota Depok, Sekjen PDI-P: Setelah Pemilu, Baru Bicara Pilkada

Nasional
Gibran Beda Sikap Soal Timnas Israel, Sekjen PDI-P: Sudah Enggak Ada Persoalan

Gibran Beda Sikap Soal Timnas Israel, Sekjen PDI-P: Sudah Enggak Ada Persoalan

Nasional
 Jokowi Sambut Baik Kerja Sama Vale Indonesia dengan Ford dan Huayou

Jokowi Sambut Baik Kerja Sama Vale Indonesia dengan Ford dan Huayou

Nasional
Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Nasional
Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Nasional
Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Nasional
KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

Nasional
PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke