Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
KILAS

Anggota Komisi II Minta KPU Perjelas Mekanisme Pengelolaan Kendaraan Taktis Maung MV2 4x4 untuk Pemilu 2024

Kompas.com - 26/10/2022, 19:37 WIB

KOMPAS.com - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Guspardi Gaus mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendatangkan kendaraan taktis (rantis) Maung MV2 4x4 untuk membantu kelancaran pendistribusian logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Meski demikian, ia meminta KPU untuk memperjelas mekanisme pengadaan kendaraan produksi PT Pindad tersebut.

Menurut dia, perlu diperjelas apakah jenis kendaraan tersebut memiliki spesifikasi yang mampu menembus daerah yang aksesnya cukup sulit dijangkau di daerah.

"Kalau speknya bisa memenuhi kriteria dan sesuai kebutuhan, tentu kita mendukung demi kelancaran pendistribusian logistik Pemilu 2024," kata Guspardi, dikutip dari keterangan persnya, Rabu (26/10/2022).

Baca juga: DPR Segera Panggil Kemenkes-BPOM Terkait Gangguan Ginjal Akut Misterius

Guspardi menegaskan bahwa pengadaan rantis yang akan di pesan KPU harus didasarkan pada kebutuhan, bukan hanya keinginan agar bermanfaat dalam rangka membantu kelancaran pendistribusian logistik Pemilu 2024.

Dia mengatakan KPU perlu membuat simulasi tentang mekanisme pengadaan rantis tersebut, apakah nantinya kendaraan itu akan menjadi aset KPU, karena akan muncul biaya perawatan dan biaya lainnya.

Selain itu, menurutnya, sistem sewa atau kontrak bisa dilakukan dengan mengundang pihak ketiga sebagai vendor.

"Sehingga KPU juga harus memperhitungkan setelah Pemilu 2024, apakah kendaraan MV 2 4x4 masih efektif digunakan menunjang kegiatan KPU atau tidak sehingga bisa terjadi pemborosan anggaran," tuturnya.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Harap DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Ia meminta KPU untuk memperhitungkan penggunaan anggaran Pemilu 2024 secara cermat dan berhati-hati.

"Semuanya harus diperhitungkan dengan tetap berpedoman pada prinsip efektivitas dan efisiensi," katanya.

Dia mengatakan, rantis maung MV2 4x4 adalah karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai lebih dari 80 persen.

"Sehingga akan mendukung program pemerintah bangga menggunakan produksi dalam negeri," imbuhnya.

Karena itu menurut dia, diharapkan produk dalam negeri bisa dimanfaatkan secara maksimal, dan komitmen tersebut harus didukung setiap instansi dan lembaga.

Baca juga: Wapres Minta DPR Segera Sahkan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana

Guspardi juga meminta KPU segera memetakan daerah mana saja di seluruh Indonesia yang dikategorikan daerah terpencil, terluar, dan terisolasi.

"Perlu juga pihak KPU melakukan koordinasi untuk memastikan kesiapan PT Pindad memproduksi rantis maung ini sesuai kebutuhan dan memenuhi syarat sebagaimana yang diperlukan KPU," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepercayaan Publik ke Polri Meningkat, Komisi III Berencana Naikkan Anggaran

Kepercayaan Publik ke Polri Meningkat, Komisi III Berencana Naikkan Anggaran

Nasional
Hinca: Sejak 2013 Sampai Sekarang Tidak Ada Hakim Agun Perempuan Kamar TUN dan Pajak

Hinca: Sejak 2013 Sampai Sekarang Tidak Ada Hakim Agun Perempuan Kamar TUN dan Pajak

Nasional
Kemenkes Sebut Larangan Bukber ASN Bukan Karena Kasus Covid-19 Naik: Karena Pamer Gaya Hidup

Kemenkes Sebut Larangan Bukber ASN Bukan Karena Kasus Covid-19 Naik: Karena Pamer Gaya Hidup

Nasional
Bareskrim Ungkap Alasan Pelaku Jual Video Porno Anak Laki-laki: Lebih Laku

Bareskrim Ungkap Alasan Pelaku Jual Video Porno Anak Laki-laki: Lebih Laku

Nasional
Bareskrim Ungkap Modus Pelaku Pornografi Anak: Diberi Snack hingga Uang

Bareskrim Ungkap Modus Pelaku Pornografi Anak: Diberi Snack hingga Uang

Nasional
Usai Saling Lempar, Kini Persoalan Santunan Gagal Ginjal Akut Dibahas Empat Kementerian

Usai Saling Lempar, Kini Persoalan Santunan Gagal Ginjal Akut Dibahas Empat Kementerian

Nasional
Meski Tak Jadi Syarat Mudik, Kemenkes Imbau Warga Tetap Lakukan Vaksinasi Booster

Meski Tak Jadi Syarat Mudik, Kemenkes Imbau Warga Tetap Lakukan Vaksinasi Booster

Nasional
'Kick Off' Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Dimulai Setelah Lebaran

"Kick Off" Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Dimulai Setelah Lebaran

Nasional
Polri Bakal Maksimalkan Pengawasan Aktivitas Impor Ilegal di Pintu Masuk

Polri Bakal Maksimalkan Pengawasan Aktivitas Impor Ilegal di Pintu Masuk

Nasional
Kemenkes Tegaskan Obat dan Alkes Pasien Gagal Ginjal Akut Masih Ditanggung BPJS

Kemenkes Tegaskan Obat dan Alkes Pasien Gagal Ginjal Akut Masih Ditanggung BPJS

Nasional
Dugaan Korupsi Cukai Rokok di Tanjung Pinang Rugikan Negara Lebih Rp 250 M

Dugaan Korupsi Cukai Rokok di Tanjung Pinang Rugikan Negara Lebih Rp 250 M

Nasional
Komisi III Bakal Soroti Kekayaan dan Isu Plagiarisme Calon Hakim Agung Triyono Martanto di Fit And Proper Test

Komisi III Bakal Soroti Kekayaan dan Isu Plagiarisme Calon Hakim Agung Triyono Martanto di Fit And Proper Test

Nasional
Singung Potensi Wisatawan, Sandiaga Harap Piala Dunia Tetap Digelar di Indonesia

Singung Potensi Wisatawan, Sandiaga Harap Piala Dunia Tetap Digelar di Indonesia

Nasional
Besok, MAKI Laporkan Kepala PPATK, Mahfud MD dan Sri Mulyani ke Bareskrim Polri

Besok, MAKI Laporkan Kepala PPATK, Mahfud MD dan Sri Mulyani ke Bareskrim Polri

Nasional
Menko Mahfud Persilakan Komnas HAM Usut Lagi Tragedi Kanjuruhan

Menko Mahfud Persilakan Komnas HAM Usut Lagi Tragedi Kanjuruhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke