“Kenapa kamu masih nunggu abang dik? Bukalah hatimu untuk laki-laki lain. Nanti kau punya anak, kalian bahagia, abang biarlah sendiri,” ungkap Vera menirukan pernyataan Yosua.
Pada perbincangan itu, menurut Vera, Brigadir J menangis hingga mengalami sesak nafas.
Namun, ia menahan Vera yang hendak menghubungi adik kandungnya, Mahareza Rizky untuk mengirimkan obat.
Baca juga: Menangis Saat Ceritakan Video Call Yosua, Vera: Dia Bilang Abang Ada Masalah, Dik...
Sore hari, pukul 16.31 WIB, 8 Juli 2022, Vera mendapatkan empat panggilan telepon tak terjawab dari Yosua.
Ia mengaku tak sempat mengangkat panggilan itu karena tengah berada di luar rumah untuk membeli sejumlah kebutuhan.
Sesampainya di rumah, Vera mencoba menghubungi Brigadir J tetapi tak terangkat.
Ia lantas mengirim pesan singkat yang hanya dibaca, tanpa dibalas oleh Brigadir J.
Tak menyerah, Vera kemudian menghubungi Yosua sekitar pukul 16.31 WIB dan diangkat.
Baca juga: Kesaksian Vera, Yosua Sempat Telepon dan Cerita Dituduh Buat Putri Candrawathi Sakit
Namun, percakapan keduanya amat singkat karena Brigadir J berjanji untuk memberi kabar setelahnya.
“Kenapa bang?,” tanya Vera.
“Maaf dik, nanti abang kabari lagi,” ucap Yosua saat itu.
Janji Brigadir J untuk menghubungi Vera tak terealisasi. Sebab, dua peluru di dada dan kepala telah membuatnya meregang nyawa.
Nofriansyah Yosua Hutabarat diduga meninggal antara pukul 17.12 hingga 17.17 WIB.
Berdasarkan keterangan Richard Eliezer, tembakan pertama dilakukannya atas perintah Sambo.
Sedangkan peluru yang bersarang di kepala Yosua berasal dari tembakan Ferdy Sambo.
Saat ini, Richard Eliezer, Ferdy Sambo dan tiga terdakwa lain, yaitu Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf didakwa bersama-sama melakukan pembunuhan berencana.
Kelimanya dijerat Pasal 340 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, subsidair Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.
Baca juga: 5 Kesaksian Vera Kekasih Brigadir J: dari Pengakuan Terbelit Masalah hingga Percakapan Terakhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.