Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Capres yang Buat Cak Imin Semakin "Genit"

Kompas.com - 14/06/2022, 07:03 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

Wacana Cak Imin-Anies

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, gagasan untuk memasangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Cak Imin sampai saat ini masih sebatas wacana.

Menurut dia, unggahan di akun Instagram-nya terkait gambar Anies dan Cak Imin dengan slogan "Bersatu untuk Umat, Capres-Cawapres 2024" dibuat oleh kiai muda NU yang identitasnya tidak disampaikan.

Menurut wakil ketua MPR itu, partainya masih menjajaki kemungkinan sosok lain yang akan dipasangkan dengan Ketua Umum PKB di pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) mendatang.

Baca juga: Cak Imin Ungkap Syarat PKB Gabung KIB: Capresnya Saya

Selain Anies, ujar dia, ada nama-nama lain yang bisa diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Muhaimin Iskandar. Antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Ini kan semuanya lirik-lirikan semua, Bu Sri bisa masuk, Pak Tito juga bisa, Pak Andika juga bisa semua bisa, PKB tidak menutup aspirasi yang berkembang termasuk juga pak Anies kan ada usulannya, kita apresiasi," ujar Jazilul.

Kurang laku

Sejumlah pengamat politik memperkirakan meski Cak Imin terus bergerilya guna menaikkan elektabilitas, sosoknya dinilai tetap kurang laku di mata masyarakat.

Walau Cak Imin kerap tampil dengan gaya berpolitik yang penuh guyonan, ternyata tetap belum mampu menarik perhatian masyarakat.

"Elektabilitas Cak Imin juga tidak beranjak dari survei berbagai lembaga survei yakni di luar 5 besar dan berada di jajaran capres dengan elektabilitas dua koma," kata pengamat politik dari Nusakom Pratama Institute Ari Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/6/2022).

Selain itu, hubungan PKB dan Nahdlatul Ulama saat ini dilaporkan sedang tidak baik. Hal itu bisa merugikan karena PKB selama ini mendapat dukungan politik dari para warga Nahdliyin.

Baca juga: Gus Yahya Tunggu Bukti Klaim Cak Imin Didukung NU untuk Jadi Capres

Sinyal persoalan dalam hubungan PKB dan NU itu terlihat dari pernyataan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta semua partai tak menggunakan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi senjata berkompetisi politik.

“Jadi NU itu seluruh bangsa dan ndak (tidak) boleh digunakan sebagai senjata untuk kompetisi politik. Karena kalau kita biarkan terus-terus begini, ini tidak sehat,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, 23 Mei 2022.

Ia juga mengingatkan supaya dalam praktiknya tidak menggunakan politik identitas agama, termasuk NU.

“Tidak boleh mengeksploitasi identitas NU untuk politik, tidak. NU ini selalu untuk bangsa,” ujar Gus Yahya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com