JAKARTA, KOMPAS.com - Gerilya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang berharap bisa meramaikan bursa bakal calon presiden 2024 terus dilakukan. Salah satu caranya dengan mendompleng popularitas para tokoh yang mempunyai elektabilitas kuat.
Sejumlah nama yang diincar Cak Imin, sapaan Muhaimin, untuk digandeng menjadi calon wakil presiden 2024 di antaranya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sosok Sri Mulyani, Tito, hingga Andika dalam beberapa hasil riset yang dilakukan sejumlah lembaga survei memperlihatkan tingkat elektabilitas di luar posisi 10 besar. Namun, nama Anies dalam berbagai hasil survei selalu berada di posisi tiga besar bersama dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo.
Cak Imin mengatakan, dia rajin bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik setiap hari buat menjalin komunikasi menjelang tahun politik.
"Saya setiap hari bertemu para pimpinan partai, dan semuanya cair, saya tetap mengajukan capres dan cawapres kepada semua partai," ujar Cak Imin saat ditemui di Alun-alun Kota Tangerang, Minggu (12/6/2022).
Baca juga: Cak Imin Ungkap Syarat PKB Gabung KIB: Capresnya Saya
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, gagasan untuk memasangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Cak Imin sampai saat ini masih sebatas wacana.
Menurut dia, unggahan di akun Instagram-nya terkait gambar Anies dan Cak Imin dengan slogan "Bersatu untuk Umat, Capres-Cawapres 2024" dibuat oleh kiai muda NU yang identitasnya tidak disampaikan.
Menurut wakil ketua MPR itu, partainya masih menjajaki kemungkinan sosok lain yang akan dipasangkan dengan Ketua Umum PKB di pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) mendatang.
Selain Anies, ujar dia, ada nama-nama lain yang bisa diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Muhaimin Iskandar. Antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Baca juga: PKB Sebut Tampung Aspirasi Bentuk Koalisi Semut Merah Cak Imin-Anies
"Ini kan semuanya lirik-lirikan semua, Bu Sri bisa masuk, Pak Tito juga bisa, Pak Andika juga bisa semua bisa, PKB tidak menutup aspirasi yang berkembang termasuk juga pak Anies kan ada usulannya, kita apresiasi," ujar Jazilul di Alun-alun Kota Tangerang, Minggu (12/6/2022)
Menurut pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti, trik yang dilakukan Cak Imin buat nebeng popularitas Anies sampai saat ini belum terlalu terlihat. Bahkan menurut dia wacana itu masih sebatas beredar di lingkungan internal PKB atau segelintir pendukung dari para warga Nahdlatul Ulama.
"Alih-alih di luar dan keluar, bahkan secara internal PKB sendiri, belum tentu ide mencapreskan Cak Imin dengan Anies dapat diterima luas. Jadi ini hanya perbincangan kelompok elite PKB," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/6/2022).
Strategi itu, kata Ray, bertujuan menaikkan popularitas Cak Imin yang masih terseok-seok. Menurut dia, dengan menebar wacana menggandeng Anies, maka nama Cak Imin memang semakin diperbincangkan masyarakat.
Baca juga: Niat Maju Jadi Capres, Cak Imin Lirik Sri Mulyani sebagai Cawapres
"Tapi belum tentu positif ke elektabilitas PKB-nya. Terbuka kemungkinan justru warga NU kultural bisa berpaling dari PKB. Dalam suasana hubungan PKB-NU kurang harmonis, isu ini bisa menambah ketidakakuran PKB-NU," ujar Ray.
Selain itu, kata Ray, cara demikian dilakukan buat menggenjot daya tawar Cak Imin di pentas politik nasional.