Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ganjar Dimarahi Megawati Tangani Banjir Rob...

Kompas.com - 13/06/2022, 23:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo blak-blakan soal hubungannya dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Ganjar yang merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih itu mengaku memiliki pengalaman menarik dengan Megawati.

Pengalaman menarik itu adalah ketika dia dimarahi Megawati. Peristiwa ini memecut semangatnya atau mengoreksi diri lebih baik dalam bekerja sebagai gubernur.

Baca juga: Ganjar: Saya Enggak Pernah Dibuang, Masih di Kandang

Dia bercerita, Megawati kerap mengingatkannya jika kurang baik dalam bekerja. Salah satunya, mengatasi banjir rob di Semarang, Jawa Tengah.

"Saya 'dijewer' ibu Mega sering. Waktu itu dimarahin, 'hei, robnya diberesin. Iya," kata Ganjar dikutip tayangan Aiman di Kompas TV, Senin (13/6/2022).

Menurut Ganjar, peringatan dari Megawati itu bukan bermaksud buruk. Melainkan, hal itu dianggap sebagai pesan untuk dirinya bekerja lebih baik dan menyelesaikan persoalan banjir rob di Semarang.

"Jadi ada banyak perintah-perintah, pesan-pesan yang disampaikan kepada kita, ketika kita menjalankan (tugas) tidak baik," ujarnya.

Baca juga: Bantah KIB Dibentuk untuk Kendaraan Politik Ganjar, PAN: Spekulatif dan Tak Ada Bukti Empiris

Di sisi lain, Ganjar menilai, saran dari Megawati kepadanya adalah hal yang wajar layaknya seorang ibu menasihati sang anak.

Sama seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ganjar juga menganggap Megawati sebagai ibunya di keluarga besar PDI-P.

Adapun Jokowi sempat menyatakan hal tersebut saat menghadiri acara peresmian Masjid At-Taufiq, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022). Jokowi mengatakan hubungan dengan Megawati layaknya anak dan ibunya.

"Kalau ada anak nakal wajar. Dijewer ibunya, iya," imbuh Ganjar.

Catatan Kompas.com, kejadian Megawati menasihati Ganjar soal banjir rob ada pada saat acara pelatihan bencana gempa bumi dan tsunami oleh PDI Perjuangan, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Dilema Ganjar Pranowo: Bertubi Diserang PDI-P, Kini Dilirik Partai Lain

Saat itu, Megawati mengingatakan Ganjar soal banjir rob yang kerap terjadi di pesisir utara Jawa Tengah.

"Tadi sekilas saya lihat ada Pak Ganjar, jadi kalau masih mendengarkan saya, nah ini, itu kan dari awal kamu saya jadikan (gubernur), kamu kan sudah pernah toh saya omongi urusan Pelabuhan Semarang dan lain sebagainya," kata Megawati, Rabu.

Megawati mulanya memaparkan pentingnya mewaspadai kenaikan permukaan air laut yang dapat menyebabkan rob atau banjir akibat pasang air laut. Dia pun meminta Ganjar menanganinya.

Tetapi, Megawati memahami bahwa persoalan rob di Semarang bukan menjadi tanggung jawab Ganjar sendiri karena kewenangan kepala daerah yang terbatas.

"Bagaimana tuh Semarang, karena saya bilang nanti kalau sudah rob nangis melulu, enggak dah, tetapi kan enggak bisa, kalau nanti kewenangan daerah itu hanya sampai di situ, kan berarti koneksitasnya adalah kepada pusat," ujar Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com