Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Capres yang Buat Cak Imin Semakin "Genit"

Kompas.com - 14/06/2022, 07:03 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar semakin gencar bergerilya mencari dukungan menjelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden-wakil presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Walau elektabilitasnya sampai saat ini masih berada di papan bawah, Cak Imin, sapaan Muhaimin, tetap nekat menyatakan diri sebagai layak menjadi calon presiden atau calon wakil presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.

Demi memenuhi ambisinya itu, Cak Imin mengatakan, dia rajin bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik setiap hari.

"Saya setiap hari bertemu para pimpinan partai, dan semuanya cair, saya tetap mengajukan capres dan cawapres kepada semua partai," ujar Cak Imin saat ditemui di Alun-alun Kota Tangerang, Minggu (12/6/2022).

Baca juga: Niat Maju Jadi Capres, Cak Imin Lirik Sri Mulyani sebagai Cawapres

Rencana membangun koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun menurut Cak Imin masih dalam tahap penjajakan.

Sampai saat ini poros politik yang sudah terbangun menjelang Pemilu dan Pilpres 2024 adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Cak Imin juga mengatakan, tidak tertutup kemungkinan PKB bergabung dengan KIB. Akan tetapi, syaratnya adalah harus mengusung capres usulan PKB.

"Mungkin satu-satunya yang final itu KIB, tapi dari berbagai perbincangan masih cair semua. kalau capresnya kita, kita siap (bergabung)," ujar Muhaimin.

Lirik Sri Mulyani

Cak Imin bahkan tidak ragu menyatakan niat ingin menggandeng Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buat mendampinginya sebagai cawapres 2024.

"Insya Allah nanti kita maju di 2024 dapat pasangan yang baik, pasangan yang tepat, salah satu yang saya lirik menjadi calon wakil presiden saya adalah bu Sri Mulyani, Menteri Keuangan," ujar Muhaimin.

Baca juga: PKB Sebut Tampung Aspirasi Bentuk Koalisi Semut Merah Cak Imin-Anies

Menurut Cak Imin, Indonesia butuh sosok pemimpin yang memahami ekonomi untuk mengatasi berbagai krisis yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Oleh sebab itu, ujar dia, Sri Mulyani merupakan figur yang cocok bagi PKB untuk bisa jadi pemimpin.

"Beliau punya pengalaman yang dahsyat soal ekonomi, ekonomi kita lagi sulit, krisis akan menjadi resesi, resesi ini harus diantisipasi, butuh wakil presiden yang kuat, yang mengerti ekonomi," tutur Muhamimin.

Kendati demikian, Cak Imin mengaku belum berbicara dengan Sri Mulyani terkait ajakan untuk menjadi cawapres. Ia mengatakan, hal itu akan dibicarakan setelah PKB melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun partai politik yang lain.

"Belum, belum (bicara dengan Sri Mulyani), dalam waktu dekat, kita pasarkan dulu kepada partai-partai, kepada masyarakat, baru nanti kita bicara," ucap Cak Imin yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.

Wacana Cak Imin-Anies

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, gagasan untuk memasangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Cak Imin sampai saat ini masih sebatas wacana.

Menurut dia, unggahan di akun Instagram-nya terkait gambar Anies dan Cak Imin dengan slogan "Bersatu untuk Umat, Capres-Cawapres 2024" dibuat oleh kiai muda NU yang identitasnya tidak disampaikan.

Menurut wakil ketua MPR itu, partainya masih menjajaki kemungkinan sosok lain yang akan dipasangkan dengan Ketua Umum PKB di pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) mendatang.

Baca juga: Cak Imin Ungkap Syarat PKB Gabung KIB: Capresnya Saya

Selain Anies, ujar dia, ada nama-nama lain yang bisa diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Muhaimin Iskandar. Antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Ini kan semuanya lirik-lirikan semua, Bu Sri bisa masuk, Pak Tito juga bisa, Pak Andika juga bisa semua bisa, PKB tidak menutup aspirasi yang berkembang termasuk juga pak Anies kan ada usulannya, kita apresiasi," ujar Jazilul.

Kurang laku

Sejumlah pengamat politik memperkirakan meski Cak Imin terus bergerilya guna menaikkan elektabilitas, sosoknya dinilai tetap kurang laku di mata masyarakat.

Walau Cak Imin kerap tampil dengan gaya berpolitik yang penuh guyonan, ternyata tetap belum mampu menarik perhatian masyarakat.

"Elektabilitas Cak Imin juga tidak beranjak dari survei berbagai lembaga survei yakni di luar 5 besar dan berada di jajaran capres dengan elektabilitas dua koma," kata pengamat politik dari Nusakom Pratama Institute Ari Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/6/2022).

Selain itu, hubungan PKB dan Nahdlatul Ulama saat ini dilaporkan sedang tidak baik. Hal itu bisa merugikan karena PKB selama ini mendapat dukungan politik dari para warga Nahdliyin.

Baca juga: Gus Yahya Tunggu Bukti Klaim Cak Imin Didukung NU untuk Jadi Capres

Sinyal persoalan dalam hubungan PKB dan NU itu terlihat dari pernyataan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta semua partai tak menggunakan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi senjata berkompetisi politik.

“Jadi NU itu seluruh bangsa dan ndak (tidak) boleh digunakan sebagai senjata untuk kompetisi politik. Karena kalau kita biarkan terus-terus begini, ini tidak sehat,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, 23 Mei 2022.

Ia juga mengingatkan supaya dalam praktiknya tidak menggunakan politik identitas agama, termasuk NU.

“Tidak boleh mengeksploitasi identitas NU untuk politik, tidak. NU ini selalu untuk bangsa,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya juga menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengeklaim mendapat dukungan dari massa NU untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Gus Yahya mengatakan, pihaknya hanya menunggu bukti atas klaim Cak Imin tersebut.

Baca juga: Elektabilitasnya Rendah, Cak Imin Dinilai Hanya Bercanda soal Syarat Diusung Capres

“Nanti kan kita lihat pemilu hasilnya bagaimana, didukung siapa,” ujar Gus Yahya.

Sedangkan menurut pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti, upaya untuk menebar wacana pasangan capres-cawapres Cak Imin-Anies memang bertujuan buat mengerek popularitas Cak Imin.

"Bertujuan menaikkan popularitas Cak Imin yang memang tidak naik-naik. Dengan menggandeng Anies, nama Cak Imin memang diperbincangkan. Tapi belum tentu positif ke elektabilitas PKB-nya," ucap Ray.

(Penulis : Irfan Kamil | Editor : Bagus Santosa, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com