Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepergian Buya Syafii Maarif, Sang Guru Bangsa

Kompas.com - 28/05/2022, 07:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kembali kehilangan seorang guru bangsa. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif wafat pada Jumat (27/5/2022). Sejumlah tokoh bersaksi, semasa hidupnya Buya Syafii dikenal sebagai sosok negarawan yang kritis, berintegritas, dan hidup dalam kesederhanaan.

Buya Syafii mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, pukul 10.15 WIB, karena serangan jantung. Jenazah Buya disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakart pada Jumat siang hingga sore.

Tokoh nasional dan masyarakat silih berganti melayat serta memberikan penghormatan terakhir kepada Buya Syafii. Presiden Joko Widodo turut hadir di Masjid Gedhe Kauman untuk melepas keberangkatan jenazah Buya menuju pemakaman Husnul Khotimah, Kulon Progo.

Baca juga: Melayat Buya Syafii Maarif, Jokowi: Beliau Hidup dalam Kesederhanaan, Kader Terbaik Muhammadiyah

"Beliau adalah kader terbaik Muhammadiyah yang selalu menyuarakan tentang keberagaman dan selalu menyuarakan tentang toleransi umat beragama dan beliau juga selalu menyampaikan pentingnya Pancasila bagi perekat bangsa," ujar Jokowi.

Ucapan duka cita dari banyak tokoh atas wafatnya Buya datang silih berganti pada Jumat kemarin. Presiden kelima Republik Indonesia yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri disebut merasa sangat kehilangan atas wafatnya Buya.

"Ketika kami menyampaikan berita wafatnya Buya ke Ibu Megawati Soekarnoputri, Beliau terisak sangat sedih. Buya Syafii sosok yang menjadi sahabat Ibu Megawati, dan bersama-sama di BPIP," kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Ibu Megawati sungguh merasa kehilangan sosok negarawan yang menjadi cermin kecendekiawanan, sosok saleh yang rendah hati, sosok yang menjadi bagian kekuatan moral bangsa dan memberikan keteladanan dalam etika hidup berbangsa dan bernegara," imbuh Hasto.

Sementara itu, di sela-sela kunjungan kerjanya di Banten, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, Buya Syafii adalah salah satu ulama terbaik dan guru bangsa Indonesia.

"Keteladanan beliau wajib kita teruskan sebagai guru bangsa, pemikiran-pemikiran beliau sangat menyejukkan, moderat, dan dapat diterima lintas generasi," kata Ma'ruf.

Baca juga: Jokowi: Buya Syafii Selalu Suarakan Keberagaman, Toleransi, dan Pentingnya Pancasila

Teladan dalam kesederhanaan

Di balik sosoknya yang pernah menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah, Buya menjalani hidupnya dengan sederhana.

Kisah kesederhanaan Buya seolah tak terbatas, testimoni banyak pihak membuktikan hal itu. Pada 2018 lalu, viral foto Buya yang sedang menunggu kereta di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan.

Dalam foto itu, ia tampak seperti penumpang pada umumnya. Ia mengenakan batik coklat dipadukan celana bahan warna hitam. Di tangan kirinya terselip sebuah tongkat untuk membantunya berjalan.

Ternyata, Buya sedang menunggu kereta menuju Bogor acara program Penguatan Pendidikan Pancasila yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor.

Baca juga: Selamat Jalan, Buya Syafii Maarif

Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz mengatakan, saat itu Buya sudah ditawari untuk diantar oleh sopir Maarif Institute.

Namun, tawaran itu ditolak oleh Buya Syafii karena ia tidak mau merepotkan orang lain dan memilih menggunakan kereta menuju Bogor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com