Adi berpendapat, kriteria itu jelas bukan mengarah ke kader PDI-P yang digadang-gadang punya modal besar untuk maju sebagai capres, Ganjar Pranowo.
Sebab, oleh PDI-P, Ganjar pernah dianggap sebagai kader yang tidak banyak "berkeringat", tetapi mendulang elektabilitas tinggi.
Baca juga: Survei SMRC: Anies Menang Lawan Prabowo jika Tak Ada Ganjar
Meski menjadi orang nomor satu di Jateng, Ganjar dinilai tak banyak terlibat dalam pemenangan PDI-P di Jawa Tengah saat pemilu.
Justru, ketika itu Puan yang ditunjuk sebagai tim pemenangan pemilu Jateng.
Belum lagi sindiran Puan pada Mei 2021 lalu yang menyebut kriteria capres yang akan diusung partainya bukan sosok yang hanya gemar tampil di media sosial.
Faktanya, Ganjar menjadi salah satu politikus yang sangat gencar berselancar di media sosial, dari Twitter sampai YouTube.
"Itu sebenarnya clue yang seakan-akan bahwa Puan merupakan salah satu orang yang masuk nominasi (capres PDI-P), sambil kemudian seakan-akan dia ingin mengkritik pihak lain yang selama ini hanya berselancar di media sosial," ucap Adi.
Merespons ini, Politikus PDI-P Andreas Hugo Pareira menilai, kriteria calon presiden yang disampaikan Puan memang mencerminkan keinginan partai.
Meski begitu, ia belum bisa memastikan sosok yang sesuai dengan kriteria tersebut dan akan diusung oleh PDI-P sebagai capres.
Baca juga: 4 Kader PDI-P Masuk Bursa Pilpres Litbang Kompas, Ganjar Unggul Jauh dari Puan
Andreas mengakui bahwa belakangan muncul sejumlah nama potensial capres dari PDI-P. Selain Puan, ada sosok Ganjar Pranowo.
Namun demikian, keputusan perihal nama capres ada di tangan Ketua Umum PDI-P.
"Tentu kemudian yang memutuskan adalah Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Andreas dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kamis (3/2/2022).
Andreas pun memastikan bahwa partainya akan mengusung calon presiden yang betul-betul menjalankan ideologi partai. Namun, lagi-lagi ia tak menyebut sosok yang dimaksud.
"Saya kira bisa diterjemahkan bagaimana, saya kira terbuka untuk kita lihat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.