Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menebak-nebak Capres PDI-P di 2024 Bocoran Puan Maharani

Kompas.com - 05/03/2022, 18:06 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Saya tetap menempatkan diri saya itu bahwa kader terbaik PDI Perjuangan," katanya.

Putri Mahkota

Melihat ini, Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menilai, kriteria "berdarah-darah" dalam membangun partai yang disebutkan Puan tidak memiliki tolok ukur yang jelas.

Apakah seorang kader harus sudah pernah menjadi pengurus dari tingkat terbawah, atau kader tersebut harus sudah pernah memegang jabatan publik di level daerah maupun nasional.

"Jadi, kriteria berdarah-darah berkorban membangun partai harus diturunkan secara lebih jelas agar tidak bersifat subjektif," kata Bawono kepada Kompas.com, Sabtu (5/3/2022).

Baca juga: Puan yang Dimanja Masuk Neraka Politik

Jika kriteria yang dimaksud adalah seorang kader harus memulai keterlibatan di partai dari struktur kepengurusan terbawah, menurut Bawono, Puan tidak masuk kategori tersebut.

Sebab, sebagai putri mahkota Ketua Umum PDI-P, bisa dikatakan Puan melalui "jalan tol" dalam struktur kepengurusan partai dan langsung menempati jabatan di tingkat pusat.

Selain itu, meski Puan pernah menjadi tim pemenangan PDI-P, menurut Bawono, itu saja tidak cukup disebut "berdarah-darah" membangun partai.

"Karena tentu saja setiap kader di partai mana pun akan selalu bisa klaim diri mereka turut berdarah-darah dalam membangun partai," kata dia.

Merujuk Puan sendiri

Sementara, menurut pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, kriteria calon presiden yang disebutkan Puan merujuk pada dirinya sendiri.

Ia menilai, pernyataan Puan sebenarnya cenderung normatif. Kader PDI-P umumnya akan berjuang untuk membangun partai dan sosok Soekarnois atau pecinta Bung Karno.

Namun, jika ditelaah lebih lanjut, pernyataan Puan yang menyebut bahwa kader yang akan diusung adalah yang berdarah-darah untuk partai dan menjadi bagian dari keluarga besar PDI-P mencerminkan diri Puan sendiri.

"Puan ingin menegaskan yang sangat Soekarnois dan pernah membesarkan PDI-P adalah dirinya ketimbang kader-kader yang lain," kata Adi dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Elektabilitas Elite Parpol di Survei Litbang Kompas: Prabowo Teratas, Puan di Bawah Satu Persen

Petunjuk lain yang diberikan Puan yakni kader yang akan diusung harus dekat dengan rakyat. Menurut Adi, ini sejalan dengan upaya Puan yang belakangan kerap terjun langsung menyapa masyarakat.

Belum lagi, Puan juga mengeklaim bahwa dirinya adalah kader terbaik partai.

"Ini kan juga menunjukkan bahwa Puan sedang ingin memantapkan diri sebagai orang yang dinilai pantas untuk diperhitungkan menjadi salah satu kandidat capres 2024 dari PDI-P, dibandingkan Ganjar yang dinilai punya elektabilitas yang besar dan kuat versi survei," tutur Adi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com