Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka-bukaan Pemerintah Soal Jumlah TKA, dari Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga Tukang Las Rel Asal China

Kompas.com - 09/02/2022, 06:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Tak hanya China, Jepang dan Korea Selatan, Suhartono menyebut, India berada di posisi keempat pekerja asing terbanyak di Indonesia. Jumlah pekerja asing asal India mencapai 5.765 orang pada 2021.

Tukang las rel asal China

Sementara itu, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi menjelaskan, kebanyakan TKA asal China yang masuk ke Indonesia bekerja di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. 

Para pekerja itu disebut melakukan berbagai tugas pada proyek strategis nasional yang menelan anggaran Rp 113,1 triliun tersebut, salah satunya sebagai tukang las.

"Itu awalnya agak membingungkan pada saat kami melihat, misalnya tukang las untuk rel itu ternyata masih harus dari Tiongkok kita datangkan," kata Pungky dalam rapat.

Meski demikian, ia kemudian mendapat penjelasan soal mengapa harus TKA asal China yang harus mengerjakan pengelasan tersebut. Hal itu, menurutnya, tak lepas dari kualitas pembuatan rel yang sangat tinggi.

"Tingkat kepadatan maupun campuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel, misalnya," tutur Pungky.

Butuh keahlian tinggi

Karena kondisi itulah, sehingga perlu mendatangkann operator las dari China karena teknik dan alat yang mereka gunakan berbeda.

Baca juga: Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China, Bappenas: Butuh Keahlian Tinggi

Selain itu, besi untuk rel kereta cepat juga disebut memiliki kualitas yang berbeda dari yang tersedia di dalam negeri.

"Untuk itu membutuhkan teknik pengelasan dan alat-alat yang berkualitas tinggi yang memang belum kita miliki," klaim Pungky.

Hal ini senada dengan paparan Suhartono pada penjelasan sebelumnya berkaitan dengan jumlah TKA yang menduduki posisi profesional.

Disebutkan, ada lebih dari 40.000 orang pekerja asing dengan level jabatan profesional di Indonesia selama periode 2019-2021.

Suhartono mengatakan, pekerja asing ini merupakan mereka yang bekerja sebagai teknisi. Mereka bertugas dalam pemasangan alat-alat berat dan dibutuhkan profesionalitas bahasa asing.

"Karena ini berkaitan dengan masalah untuk bahasa, petunjuknya (petunjuk alat) dari negara asal mereka," klaim Suhartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com