Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka-bukaan Pemerintah Soal Jumlah TKA, dari Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga Tukang Las Rel Asal China

Kompas.com - 09/02/2022, 06:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengungkap data soal jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang berada di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), TKA asal China mendominasi jumlah TKA yang ada di Tanah Air.

Hal itu diungkapkan saat forum bersama rapat Panitia Kerja (Panja) Pengawasan TKA antara Komisi IX dengan Kemnaker dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Selasa (8/2/2022).

Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker, Suhartono awalnya menjelaskan, ihwal jumlah TKA yang turun dalam tiga tahun terakhir imbas pandemi Covid-19.

Pada tahun 2019, jumlah TKA mencapai 109.546 orang. Namun pada tahun 2020 turun menjadi 93.761 orang.

"Dan pada 20221 sebanyak 88.271," kata Suhartono dalam rapat.

Secara rinci, berdasarkan jenis usaha, jumlah pekerja asing di sektor jasa mencapai 65.416 orang pada 2019. Sementara di sektor industri sebanyak 41.418, sedangkan di sektor pertanian dan maritim sebanyak 2.712.

Baca juga: Data Kemenaker: TKA Asal China Terbanyak, Disusul Jepang dan Korsel

Pada tahun berikutnya, jumlah pekerja asing di sektor jasa turun menjadi 53.323 orang. Demikian halnya di sektor industri yang turun menjadi 38.087. Sedangkan untuk sektor pertanian dan maritim jumlahnya turun menjadi 2.351 orang.

Selanjutnya pada tahun 2021, jumlah TKA di sektor jasa hanya tersisa 46.795, industri 39.225, pertanian dan maritim mencapai 2.251 orang.

TKA China mendominasi

Dalam kesempatan tersebut, Suhartono turut memaparkan dominasi jumlah tenaga kerja berdasarkan asal negaranya.

Menurut data, TKA asal China masih mendominasi dibandingkan TKA dari negara lain. 

Sepanjang 2021, setidaknya ada 37.711 TKA asal China.

"Kemudian Jepang dan Korea Selatan," kata dia.

Para pekerja asing asal Jepang tercatat ada 9.870 orang pada 2021. Kemudian, Korea Selatan di posisi tiga dengan jumlah pekerja asingnya mencapai 9.302 orang di tahun yang sama.

Menurut Suhartono, para pekerja asing yang ada di Indonesia memang masih didominasi oleh negara-negara Asia.

Baca juga: Ada Hampir 40.000 TKA Profesional, Kebanyakan Teknisi Pemasangan Alat Berat

Tak hanya China, Jepang dan Korea Selatan, Suhartono menyebut, India berada di posisi keempat pekerja asing terbanyak di Indonesia. Jumlah pekerja asing asal India mencapai 5.765 orang pada 2021.

Tukang las rel asal China

Sementara itu, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi menjelaskan, kebanyakan TKA asal China yang masuk ke Indonesia bekerja di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. 

Para pekerja itu disebut melakukan berbagai tugas pada proyek strategis nasional yang menelan anggaran Rp 113,1 triliun tersebut, salah satunya sebagai tukang las.

"Itu awalnya agak membingungkan pada saat kami melihat, misalnya tukang las untuk rel itu ternyata masih harus dari Tiongkok kita datangkan," kata Pungky dalam rapat.

Meski demikian, ia kemudian mendapat penjelasan soal mengapa harus TKA asal China yang harus mengerjakan pengelasan tersebut. Hal itu, menurutnya, tak lepas dari kualitas pembuatan rel yang sangat tinggi.

"Tingkat kepadatan maupun campuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel, misalnya," tutur Pungky.

Butuh keahlian tinggi

Karena kondisi itulah, sehingga perlu mendatangkann operator las dari China karena teknik dan alat yang mereka gunakan berbeda.

Baca juga: Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China, Bappenas: Butuh Keahlian Tinggi

Selain itu, besi untuk rel kereta cepat juga disebut memiliki kualitas yang berbeda dari yang tersedia di dalam negeri.

"Untuk itu membutuhkan teknik pengelasan dan alat-alat yang berkualitas tinggi yang memang belum kita miliki," klaim Pungky.

Hal ini senada dengan paparan Suhartono pada penjelasan sebelumnya berkaitan dengan jumlah TKA yang menduduki posisi profesional.

Disebutkan, ada lebih dari 40.000 orang pekerja asing dengan level jabatan profesional di Indonesia selama periode 2019-2021.

Suhartono mengatakan, pekerja asing ini merupakan mereka yang bekerja sebagai teknisi. Mereka bertugas dalam pemasangan alat-alat berat dan dibutuhkan profesionalitas bahasa asing.

"Karena ini berkaitan dengan masalah untuk bahasa, petunjuknya (petunjuk alat) dari negara asal mereka," klaim Suhartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com