Kemudian, dia meminta stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya.
"Yang kedua, di bagian hulu saya minta dilakukan pencegahan transmisi lokal, terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif yang terbesar," kata Jokowi.
Dia meminta kondisi di hulu benar-benar harus dimonitor dengan ketat.
Di sisi lain Jokowi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik.
"Harus tetap waspada. Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat. Ini seperti yang sudah kita lakukan," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi kembali menyinggung perihal adanya dugaan permainan dari mafia karantina.
Hal itu disampaikannya usai mendapat laporan dari warga negara asing (WNA) pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," ungkapnya.
Jokowi menekankan agar para menteri dan pejabat terkait disiplin melakukan kebijakan pengetatan di pintu-pintu masuk internasional.
Selain itu, dia meminta pelaksanaan proses karantina para PPLN yang masuk dari luar negeri harus dilakukan secara benar.
Kepala Negara juga meminta adanya evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Utamanya yang diselenggarakan di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," tutur Jokowi.
Baca juga: Jokowi Minta PTM di Jakarta Dievaluasi, Anies: Kami Monitor
Terakhir, terkait dengan vaksin. Dia meminta pelaksanaannya terus dipercepat untuk vaksinasi dosis satu, dua, dan booster.
"Saya minta vaksinasi booster juga terus dipercepat, utamanya capaian vaksinasi bagi anak 6-11 tahun dan bagi lansia. Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan," tutur Jokowi.