JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meminta agar pelaksanaan tatap muka (PTM) dievaluasi, setelah sebelumnya Pemerintah terus menegaskan sekolah tatap muka 100 persen di sejumlah daerah terus berjalan sekalipun kasus Covid-19 mengalami lonjakan.
"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," ujar Jokowi.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka rapat terbatas evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara virtual dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1/2022), sebagaimana dilansir di laman resmi setkab.go.id, Selasa (1/2/2022).
Jokowi meminta jajarannya untuk berhati-hati menyikapi kondisi pandemi saat ini karena kasus aktif Covid-19 naik sangat tinggi, usai varian Omicron menyebar di Indonesia.
Baca juga: Jokowi Minta PTM di Jakarta Dievaluasi, Anies: Kami Monitor
"Hati-hati, saya ingin menegaskan kehati-hatian kita karena kasus aktif (Covid-19) naik 910 persen. Dari yang sebelumnya 6.108 kasus di tanggal 9 Januari (2022), kemudian menjadi 61.718 kasus di 30 Januari (2022)," jelasnya.
Dari catatan Pemerintah, penambahan kasus baru Covid-19 melambung tinggi hingga 2.248 persen.
Diketahui, penambahan kasus aktif Covid-19 pada 9 Januari ada di angka 529 kasus pada 9 Januari. Namun tidak sampai sebulan, peningkatan kasus sudah mencapai lebih dari 16 ribu dalam sehari.
"Tapi yang kita patut bersyukur meskipun kasus aktif naik 910 persen, tidak diikuti dengan melonjaknya angka kematian, ini bagus. Meskipun demikian, tetap harus kita harus tetap waspada," ungkap Jokowi.
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Selasa (1/2/2022), tefdapat penambahan 28 kasus kematian pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Epidemiolog: PTM Harus Dihentikan Sekarang meski Sudah Agak Terlambat
Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dalam sehari itu termasuk yang tertinggi dalam kurun waktu seminggu.
Pada 31 Januari lalu, dilaporkan ada 17 kasus kematian; 30 Januari ada 18 kasus; 29 Januari ada 17 kasus; 28 Januari ada 7 kasus; 27 Januari ada 7 kasus dan 26 Januari ada 7 kasus.
Data terbaru juga menunjukkan terjadi penambahan 16.021 kasus positif Covid-19 dalam sehari. Saat ini, ada 81.349 kasus aktif Covid-19. Jumlah tersebut mengalami penambahan sebanyak 12.753 kasus aktif dalam 24 jam.
Pemerintah juga mencatat 12.121 suspek Covid-19. Sedangkan, kasus Covid-19 telah menyebar di 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.