Setelah melalui briefing, pesawat ini kemudian terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 06.00 WIB. Rute yang ditempuh adalah Jakarta-Aceh-Colombo-Karachi-Islamabad-Kabul.
Sejak awal, pesawat ini memang dirancang untuk bermalam di Islamabad, Pakistan. Keputusan itu diambil dengan pertimbangan bahwa penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yakni sekitar 1 jam.
Dengan demikian, pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan mendarat di Kabul sewaktu-waktu diberikan.
Baca juga: Indonesia Berhasil Evakuasi WNI dari Afghanistan
Dalam upaya penjemputan tersebut, tim evakuasi menjalin koordinasi, termasuk mengurus izin landing pesawat dengan Bandara Hamid Karzai, Kabul.
Awalnya tim evakuasi telah mendapatkan slot pendaratan di Kabul, Kamis pagi sekitar pukul 04.10 waktu setempat.
Namun, izin tersebut kemudian ditarik dan ditunda karena adanya perkembangan di lapangan yang tidak kondusif. Pesawat pun diputuskan untuk tetap menunggu di Islamabad.
Baca juga: [KALEIDOSKOP 2021] Varian Delta yang Menggila, Pelajaran Penting di Bulan Juli
Dengan perubahan situasi tersebut, pemerintah terus melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal sejak Rabu malam hingga Jumat dini hari untuk mempersiapkan evakuasi maupun izin mendarat di Kabul.
Tepat pada Jumat dini hari, izin mendarat akhirnya diperoleh.
Tim evakuasi langsung melakukan persiapan dan Boeing 737-400 berangkat menuju Kabul pada Jumat sekitar pukul 04.10 dan tiba di Kabul pada pukul 05.17.