JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2021 Indonesia pernah dihantam lonjakan kasus Covid-19 pada akhir Juni sampai puncaknya Juli. Lonjakan tersebut disebabkan oleh penularan varian baru virus Corona B.1.617.2 atau Varian Delta.
Varian ini sebelumnya juga menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India. Mayoritas kematian pasien Covid-19 terjadi selama varian Delta menyerang negara tersebut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, penularan varian Delta enam kali kali lebih cepat dibandingkan varian of concern (VoC) yang sudah masuk ke Indonesia seperti varian Alpha dan varian Beta.
"Kita tahu ini kecepatan varian Delta penularannya bisa enam kali dari varian Alpha, jadi ini membuat kasus kita berjalan secara eksponensial," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: [KALEIDOSKOP 2021] Fenomena No Viral No Justice, Banjir Kritik untuk Polri
Akibat varian Delta, Indonesia mengalami puncak lonjakan kasus Covid-19 pada 15 Juli 2021 dengan kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 56.757.
Kemudian, 11 Juli 2021 kasus kematian akibat Covid-19 lebih dari 1.000 kasus dalam sehari, bahkan pada 27 Juli angka kematian mencatatkan rekor tertinggi selama pandemi yaitu menembus 2.069 dalam sehari.
Saat itu, provinsi dengan jumlah kematian tertinggi adalah Jawa Tengah sebanyak 417 kasus. Disusul Jawa Timur 354 kasus, Jawa Barat 309 dan DKI Jakarta 184 kasus.
Baca juga: KALEIDOSKOP 2021: Cuan-cuan Karantina, Ketika Mafia Meraup Untung di Tengah Pandemi
Pada periode yang sama, kasus aktif Covid-19 mencapai 556.281. Kasus aktif merupakan pasien yang masih dinyatakan positif mengidap virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Melihat situasi tersebut, pemerintah saat itu menetapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di berbagai kabupaten/kota di Jawa-Bali.
Tingginya lonjakan kasus menyebabkan rumah sakit di sejumlah daerah kewalahan menampung para pasien. Pihak rumah sakit saat itu mendirikan tenda-tenda darurat untuk mengurai penumpukkan pasien Covid-19.
Pada 14 Juli 2021, Kemenkes mengatakan, angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa-Bali di atas 80 persen.
Banten menjadi provinsi dengan BOR tertinggi dengan BOR RS mencapai 91,14 persen hingga 13 Juli.
Baca juga: Janji Potong Kepala dan Pertaruhan Wibawa Kapolri di Tengah Kekecewaan #PercumaLaporPolisi