JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan, penambahan satu kursi wakil menteri (wamen) di Kabinet Indonesia Maju lebih terlihat seperti mengakomodasi kepentingan politik.
Menurut dia, penambahan kursi wamen belum cukup relevan jika dikaitkan dengan efektivitas kinerja kabinet.
"Karena posisi wamen tidak boleh melakukan eksekusi kecuali diperintah menteri, lalu misalnya tak boleh ikut sidang kabinet. Jadi ya intinya buat politis, bukan efektivitas," ujar Agus ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Daftar Pos Wakil Menteri Kabinet Jokowi Kian Bertambah, Ini Perinciannya...
Agus menyampaikan, pemberian posisi dalam kabinet wajar secara politis, terutama jika bertujuan menyenangkan berbagai pihak.
Hal ini, menurut dia, tak lepas dari banyaknya parpol yang mendukung pemerintah.
Dia mengatakan, apabila parpol belum semua mendapatkan posisi maka ada risiko gangguan dari sisi kestabilan politik.
"Jadi jika mau disebut efektif ya hanya efektif dari sisi kondusivitas politiknya," ujar Agus.
"Sekarang misalnya, untuk mengganti menteri itu belum bisa dilakukan. Sementara ada partai yang merapat ke pemerintah, PAN. Hal itu biasa dalam politik," kata dia.
Presiden Joko Widodo telah meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 Tahun 2021 Tentang Kementerian Sosial (Kemensos) pada 14 Desember 2021.
Dilansir dari salinan lembaran perpres yang diunggah di laman resmi Sekretariat Negara pada Kamis, perpres ini menegaskan soal keberadaan wamen di Kemensos.
Baca juga: Mensesneg: Tidak Semua Kursi Wakil Menteri Harus Diisi
Dengan adanya tambahan satu pos wamen ini, jumlah pos wamen Kabinet Indonesia Maju total menjadi 16.
Apabila dirunut prosesnya, penambahan pos wamen di era pemerintahan Jokowi terus mengalami penambahan.
Semula, pada pemerintahan Jokowi yang pertama atau Kabinet Indonesia Kerja, hanya ada tiga pos wamen.
Ketiganya yakni wakil menteri luar negeri, wakil menteri keuangan, serta wakil menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM).
Kemudian, di awal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, ada 12 orang yang ditunjuk sebagai wamen. Angka ini meningkat drastis dari jumlah sebelumnya.