Padahal, masa kritis adalah saat janin usia sebelum 56 hari atau sekitar delapan minggu. Sebab, pada masa inilah sukses tidaknya organ (organogenesis) janin tumbuh, sehingga bakat bibir sumbing, cacat atau stunting bisa mulai terlihat pada masa ini.
“Laki-laki juga jangan sampai tidak mengambil peran, dengan membiasakan hidup sehat 75 hari sebelum konsepsi (pertemuan sel telur dan sperma) dengan mengurangi atau berhenti merokok,” paparnya.
Pasalnya, lanjut Hasto, kualitas sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur sudah terbentuk pada rentang waktu tersebut.
Lebih lanjut, Hasto menambahkan, BKKBN telah meluncurkan program Mahasiswa Peduli Stunting atau disebut Mahasiswa Penting.
“Program ini merupakan bentuk pendampingan kepada keluarga berisiko stunting. Stunting ini masalah menuju Indonesia emas 2045,” ungkapnya.
Baca juga: Taat Prokes di Fasyankes dan Kolaborasi Multipihak Jadi Kunci Pencegahan Stunting
Maka dari itu, pihaknya menggandeng mahasiswa agar mereka ikut memberikan edukasi, terutama kepada calon pengantin, ibu hamil berisiko, dan ibu menyusui.
“Kualitas SDM ditentukan dari 1.000 hari pertama sejak kehamilan, meskipun tinggal di tempat tidak layak, tidak boleh ada stunting,” tegasnya.
Hasto mengatakan, program Mahasiswa Penting akan digaungkan hingga ke seluruh perguruan tinggi, jangkauannya pun akan secara luas menyentuh masyarakat hingga pelosok tanah air.
Pada kesempatan tersebut, Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Belinda Tanoto juga mengajak berbagai pihak memberi perhatian lebih dan mengambil aksi nyata melawan stunting.
“Tanoto Foundation mendukung target pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting balita di Indonesia melalui kerja sama,” ujarnya.
Baca juga: Bantu Turunkan Angka Stunting, Tanoto Foundation Hibahkan Rp 2,8 Miliar kepada Unicef Indonesia
Belinda mengatakan, pihaknya percaya salah satu kunci keberhasilan pencegahan stunting adalah kolaborasi antara semua pihak, baik itu pemerintah, pemegang tanggung jawab di daerah, maupun swasta.
“Kita harus menyingsingkan lengan baju, terlibat langsung, mengedukasi dan mengerjakan bagian kita masing-masing agar target untuk menurunkan stunting dan memastikan kesejahteraan rakyat Indonesia, tercapai,” ajaknya.
Sekadar informasi, Tanoto Foundation didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981.
Sejauh ini, Tanoto Foundation telah bekerja sama dengan World Bank dalam mendukung implementasi program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) dan Kementerian Sosial dalam peningkatan kapasitas Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk menyampaikan modul pencegahan dan penanganan stunting kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Tanoto Foundation dan SDGs HUB UI Lahirkan 15 SDGs Champions
Tanoto Foundation juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, TP2AK/Setwapres dan pemerintah daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan strategi Komunikasi Perubahan Perilaku di tujuh kabupaten.
Menggandeng Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unicef), Tanoto Foundation melakukan pendampingan teknis kepada pemerintah tingkat provinsi dan kampanye pemahaman dan pencegahan stunting.
Dengan Alive and Thrive, Tanoto Foundation melakukan studi penggunaan metode desain berbasis masyarakat untuk perbaikan pola makan ibu, bayi dan anak, dan beberapa program lainnya.
Adapun pembicara pada hari pertama Forum Nasional Stunting 2021, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa.
Baca juga: Cegah Stunting, Tanoto Foundation Beri Pendampingan kepada 7 Kabupaten
Ada pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga Hadi, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.