Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Anggap Pandemi Bukan Menjadi Penyebab Anjloknya Kinerja KPK

Kompas.com - 25/08/2021, 14:04 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menilai, jebloknya kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada semester pertama tahun ini bukan disebabkan oleh situasi pandemi Covid-19.

Menurut dia, kinerja Lembaga Antirasuah jeblok akibat diselenggarakannya Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).

"Karena pimpinan KPK sibuk dengan agenda menyingkirkan 75 pegawai melalui TWK," terang Kurnia dalam keterangan tertulis, Rabu (25/8/2021).

Meski begitu, ia mengaku, tidak terkejut dengan buruknya kinerja KPK. Sebab, berdasarkan data ICW, kinerja KPK di bidang penindakan tahun ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2020.

"Misalnya penyidikan di tahun 2019 ada 145 kasus, di tahun 2020 hanya 91 kasus. Lalu penuntutan tahun 2019 ada 153 kasus, di tahun 2020 hanya 75 kasus," papar Kurnia.

Baca juga: ICW: Harun Masiku Sulit Ditangkap jika Pimpinan KPK Masih yang Sekarang

Berdasarkan data itu, Kurnia meyakini bahwa jumlah Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada tahu 2021 juga akan mengalami penurunan.

Lebih jauh, Kurnia juga menyebut bahwa turunnya kinerja KPK nampak dari penanganan dua kasus korupsi yang melibatkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.

"Proses hukum yang dilakukan KPK terlihat seperti ingin melindungi pelaku. Hal ini tergambar dari rendahnya tuntutan KPK," jelasnya.

Diketahui, KPK menuntut Edhy Prabowo di vonis 5 tahun penjara dan Juliari Batubara 11 tahun penjara.

Terakhir, ungkap Kurnia, dalam perkara korupsi dana bantuan sosial KPK diduga ingin melindungi pihak-pihak tertentu.

"Hal itu dibuktikan dengan lambatnya proses penggeledahan, pemanggilan saksi, bahkan nama-nama pihak tertentu dihilangkan dari dakwaan," imbuh dia.

Baca juga: ICW: Mestinya PDI-P Pecat Juliari Batubara

Diberitakan sebelumnya, Komisioner KPK Alexander Marwata mengatakan bahwa saat ini Lembaga Antirasuah itu memiliki keterbatasan Sumber Saya Manusia (SDM).

Alex menyebut selama dua bulan terakhir hanya ada 10 persen pegawai KPK yang aktif bekerja di kantor. Menurut Alex hal ini disebabkan karena dampak pandemi Covid-19.

Namun ia menegaskan bahwa kondisi ini tidak akan mengganggu kinerja KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com