JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah membuat tempat isolasi untuk pasien Covid-19.
Hal itu merespons tingginya angka pasien isolasi mandiri akibat lonjakan kasus virus corona.
"Dengan tingginya angka pasien isolasi mandiri maka kepada kementerian/lembaga diminta untuk proaktif membuat isolasi mandiri pada kementerian/lembaga masing-masing," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).
Menurut Pramono, pembuatan tempat isolasi bergantung pada luas dan kapasitas bangunan. Pada kementerian/lembaga atau pemda yang berkapasitas besar, diharapkan dapat menampung 300-500 pasien.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Stok Vaksin Covid-19 di Daerah Segera Dihabiskan
Nantinya, lanjut Pramono, pemerintah pusat akan menyuplai obat-obatan yang dibutuhkan pasien.
"Pemerintah juga bertanggung jawab untuk mempersiapkan seluruh obat-obatn kepada pasien isolasi mandiri yang akan bergabung itu," kata Pramono.
"Untuk itu dibuat secara baik, dipersiapkan," tuturnya.
Sebelumnya, rencana Jokowi itu juga sudah sempat disinggung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Luhut, presiden memerintahkan tiap kementerian/lembaga menyediakan lokasi isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Kementerian bisa memanfaatkan tempat diklat dan wisma yang mereka miliki.
"Presiden Jokowi memerintahkan semua kementerian/lembaga harus punya masing-masing tempat isolasi sendiri yang ringan, sehingga tidak membebani lagi ke pusat karena dana Covid-19 juga ada," katanya dalam konferensi pers daring, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: Ingatkan Sense of Crisis, Jokowi Larang Menteri ke Luar Negeri jika Tak Mendesak
Untuk diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia belakangan terus meningkat tajam. Menurut data pemerintah Jumat (16/7/2021), ada 54.000 kasus baru Covid-19 dalam sehari.
Dengan penambahan tersebut, jumlah pasien Covid-19 kini mencapai 2.780.803 orang terhitung dari Maret 2020.
Sementara, jumlah kasus aktif mencapai 504.915 orang. Angka itu didapatkan setelah terjadi penambahan sebanyak 24.716 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.