Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Kompas.com - 26/04/2024, 06:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memberikan penghormatan terakhir untuk Tumbu Saraswati, politikus senior yang meninggal dunia pada Kamis (25/4/2024) pagi.

Penghormatan terakhir itu digelar di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis siang.

Ada puluhan orang yang menghadiri penghormatan terakhir Tumbu Saraswati yang dikenal juga sebagai pendiri Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) itu.

Baca juga: Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat dan Ribka Tjiptaning diutus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto untuk mewakili partai memberikan penghormatan terakhir.

Djarot mengatakan bahwa sebagai seorang politikus senior di PDI-P, Tumbu memberikan teladan kepada kader-kader lainnya mengenai ketaatan pada hukum dan konstitusi.

"Ini Beliau, termasuk Beliau sebagai kader partai yang konsisten untuk setia dan taat kepada konstitusi. Sebagai seorang advokat senior, itu rujukannya selalu konstitusi," kata Djarot ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis siang.

"Kalau melanggar konstitusi, berarti itu enggak benar," ujar Djarot.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, di hari-hari terakhirnya, Tumbu juga menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sengketa Pilpres 2024.

Baca juga: Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Tumbu menilai, konstitusi kini telah dibajak untuk melanggengkan kekuasaan.

"Beliau (Tumbu) concern di situ, Beliau juga concern untuk berjuang menegakkan keadilan," ucap Djarot.

Lebih jauh, Djarot mengatakan bahwa Tumbu dikenal sebagai seorang pejuang perempuan, terkhusus bagi mereka yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Tumbu disebut sebagai pembela kaum perempuan.

"Kemudian Beliau juga pernah menjadi anggota DPR dua periode, 1999-2004, 2004-2009. Beliau juga aktif betul untuk menginisiasi untuk membela hak-hak kaum perempuan. Termasuk memperjuangkan kaum perempuan yang tertindas akibat KDRT," ucap dia.

Sementara itu, Ribka Tjiptaning mengenang Tumbu yang memperjuangkan keadilan bagi pekerja rumah tangga.

Tumbu disebut memperjuangkan lahirnya Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) hingga menjelang kematiannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com