Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran-sindiran Megawati di Sekolah Partai, dari Deklarasi KAMI hingga Kader yang Tak Diberi Rekomendasi

Kompas.com - 27/08/2020, 11:24 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Hasil survei elektabilitas dan popularitas seseorang kerap menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi seseorang untuk dicalonkan sebagai kepala daerah.

Namun menurut Megawati, tidak sedikit hasil survei yang diserahkan kurang obyektif, bahkan ada yang berbayar.

"Banyak juga menurut saya, survei yang kurang obyektif. Jadi bisa saja, ada juga survei yang dibayar," kata Megawati.

Oleh sebab itu, di dalam pemberian rekomendasi terhadap calon kepala daerah, ia tidak serta merta mendasarkan pada hasil survei semata.

Melainkan juga mencari masukkan dari kader di daerah atas ketokohan calon kepala daerah tersebut.

"Saya punya tangan, struktur. Saya suruh nanya, itu gimana mau calon eksekutif, wah ini jangan Bu, ternyata surveinya bohong, kecil," ujarnya.

Menurut Mega, sekalipun hasil survei seseorang cukup baik, hal itu tidak serta merta akan membuat seseorang terpilih di pilkada. Oleh sebab itu, hasil survei tidak menjadi syarat mutlak seseorang direkomendasikan.

Selengkapnya di sini

5. Ancam pecat kader yang tak bela perempuan

Kasus kekerasan terhadap perempuan di Tanah Air masih cukup tinggi. Oleh karena itu, Megawati turut memberikan perhatian besar terhadap hal tersebut.

Bahkan, ia mengancam, akan memecat kadernya yang melakukan kekerasan terhadap perempuan atau tidak membela hak perempuan.

"Kekerasan terhadap perempuan dan anak itu semakin besar. Lah, kalau saya dengar begitu terus siapa yang buat kekerasan? Dengan segala hormat saya kepada para kaum laki ternyata yang melakukan kekerasan itu kaum laki," kata Megawati seperti dilansir dari Antara.

Ia pun meminta agar seluruh kadernya memberikan perhatian atas perlindungan terhadap perempuan.

Di tengah pandemi Covid-19, ia menambahkan, angka kekerassan terhadap perempuan masih cukup tinggi. Sebagian besar kasus kekerasan tersebut didominasi oleh pelaku laki-laki.

"Perempuan-perempuan (kader PDI Perjuangan) yang tidak membela kaumnya, saya pecat," tegas Mega.

"Kalau saya dengar dari kalian ada yang melakukan kekerasan, saya pecat. Gitu saja," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
'Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan'

"Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com