Mega menilai, hadirnya KAMI justru semakin mengesankan bahwa banyak orang yang berkeinginan untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di negeri ini.
"Kemarin ini ada pemberitaan orang membentuk KAMI. Wah di situ kayak banyak banget yang kepengin jadi presiden," kata Megawati.
Ia pun menyarankan agar para deklarator KAMI mencari kendaraan politik, alih-alih mendirikan organisasi tersebut.
Sebab, konstitusi mengamanatkan bahwa setiap warga yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden atau kepala daerah harus diusung oleh partai politik.
"Karena peraturan di Republik ini, tata kenegaraan, tata pemerintahan termasuk pilkada dan pemilu maka seseorang harus mencari partai, dukungan, usungan. Saudara-saudara sudah menyatakan kader PDI Perjuangan sudah lebih enak," ujarnya.
Selengkapnya di sini
3. Sindir pihak yang sebut dirinya komunis
Megawati mengaku heran oleh banyaknya pihak yang kerap menuding dirinya dan PDI Perjuangan sebagai komunis.
Padahal, partainya berpijak pada ideologi Pancasila yang inspirasinya dari Sang Proklamator, Soekarno. Bahkan, Soekarno pun kadang tak luput dari tudingan komunis.
"Malah Bung Karno pernah sementara waktu dibilang komunis, saya anaknya dibilang komunis, saya kalem saja. Lho aneh kan," kata Megawati.
Tak hanya dirinya, PDI Perjuangan dan Soekarno, Mega menambahkan, Presiden Joko Widodo yang juga merupakan kader PDI Perjuangan juga beberapa kali dituduh sebagai komunis.
"Orang yang enggak senang selalu bilang saya ini PKI. Pak Jokowi dibilang PKI. Nalarnya itu ke mana?" ujarnya.
Menurut dia, persoalan ideologi seharusnya sudah selesai. Sebab, ia sudah beberapa kali duduk di kursi anggota legislatif, bahkan pernah menjadi wakil presiden dan presiden.
Selengkapnya di sini
4. Sindir lembaga survei