Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2020, 12:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan, dalam situasi sulit pandemi Covid-19 seperti saat ini dibutuhkan kepemimpinan yang memiliki kecepatan dan ketegasan.

Hal tersebut sangat penting agar bangsa ini bisa segera terlepas dari permasalahan Covid-19 yang masih terjadi

"Pemimpin dalam situasi kedaruratan dibutuhkan dua hal, kecepatan dan ketegasan," ujar Kalla dalam webinar LSPR, Senin (7/6/2020).

"Semua pemimpin yang dapat menyelesaikan kemanusiaannya, pada situasi yang sulit ini, tanpa kecepatan dan ketegasan pasti tidak akan terlalu berhasil," kata Jusuf Kalla.

Baca juga: Opsi Herd Immunity, Jusuf Kalla: Jangan Coba-coba, Korbannya Banyak

Ia mencontohkan negara-negara Asia seperti China, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, dan Selandia Baru telah berhasil menangani situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Keberhasilan mereka dikarenakan pemimpin yang cepat dalam mengambil keputusan dan memberi perintah sehingga berani mengambil risiko.

Kondisi tersebut berbeda dengan yang terjadi di Amerika Serikat, Amerika Selatan, dan Eropa yang tampak kedodoran mengendalikan situasi pandemi karena tak memiliki kecepatan dan ketegasan.

"Kalau dalam kepemimpinan bersama, dia tentu harus membawa bangsa ini menjadi negara maju baik dari sisi pendidikan, ekonomi, sosial dan lainnya. Kalau kepemimpinan dalam kemanusiaan, tentu lebih banyak menyelamatkan manusia yang kita alami dewasa ini," kata dia.

Baca juga: Jusuf Kalla: Indonesia Harus Berkontribusi dalam Pengobatan Covid-19, Jangan Selalu Minta ke China

Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, kata Ketua Umum PMI ini, virus corona yang jadi penyebab penyakit tersebut tak memandang bulu, maka pemimpinlah yang dapat mengatasi kondisi tersebut.

Caranya adalah dengan mengambil keputusan yang cepat dan tegas untuk melindungi masyarakat, sehingga akan mendapat kepercayaan dari masyarakat kepada pemimpin bersangkutan sehingga perintahnya diikuti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Survei Litbang “Kompas”: Elektabilitas PKB, Nasdem, PKS, Demokrat Alami Penurunan

Survei Litbang “Kompas”: Elektabilitas PKB, Nasdem, PKS, Demokrat Alami Penurunan

Nasional
Introspeksi Ganjar dan PDI-P Usai Elektabilitas Melorot di Survei 'Litbang Kompas'

Introspeksi Ganjar dan PDI-P Usai Elektabilitas Melorot di Survei "Litbang Kompas"

Nasional
Jadi Tema Debat Perdana, Ini Visi-Misi Capres-Cawapres soal Hukum dan Pemberantasan Korupsi

Jadi Tema Debat Perdana, Ini Visi-Misi Capres-Cawapres soal Hukum dan Pemberantasan Korupsi

Nasional
Popularitas Gibran di Litbang 'Kompas' Melesat, Sekjen PDI-P: Jangan Meningkat Elektoral Punya Makna Negatif

Popularitas Gibran di Litbang "Kompas" Melesat, Sekjen PDI-P: Jangan Meningkat Elektoral Punya Makna Negatif

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Elektabilitas Gerindra 21,9 Persen, PDI-P 18,3 Persen, Golkar 8 Persen

Survei Litbang “Kompas”: Elektabilitas Gerindra 21,9 Persen, PDI-P 18,3 Persen, Golkar 8 Persen

Nasional
Debat Perdana Tema HAM, Simak Visi-Misi Capres-Cawapres soal Hak Asasi Manusia

Debat Perdana Tema HAM, Simak Visi-Misi Capres-Cawapres soal Hak Asasi Manusia

Nasional
Jika Terpilih, Ganjar Ingin Menteri Bidang Ekonomi Lebih Banyak Diisi Para Ahli

Jika Terpilih, Ganjar Ingin Menteri Bidang Ekonomi Lebih Banyak Diisi Para Ahli

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Melonjaknya Suara Prabowo-Gibran dan Beralihnya Pendukung Jokowi

Survei Litbang "Kompas": Melonjaknya Suara Prabowo-Gibran dan Beralihnya Pendukung Jokowi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Survei Litbang 'Kompas' tentang Capres-Cawapres | Respons PDI-P soal Jokowi Disebut Masuk PAN

[POPULER NASIONAL] Survei Litbang "Kompas" tentang Capres-Cawapres | Respons PDI-P soal Jokowi Disebut Masuk PAN

Nasional
Sejarah Hari Nusantara, Latar Belakang, dan Tujuan

Sejarah Hari Nusantara, Latar Belakang, dan Tujuan

Nasional
(Pro EG) Akun Sosmed Partai Politik 2024

(Pro EG) Akun Sosmed Partai Politik 2024

Nasional
Tanggal 13 Desember 2023 memperingati hari apa?

Tanggal 13 Desember 2023 memperingati hari apa?

Nasional
Akun Sosmed Capres-Cawapres 2024

Akun Sosmed Capres-Cawapres 2024

Nasional
Di Hadapan Hasto, DPC PDI-P Tangsel Targetkan Kemenangan Ganjar-Mahfud 55 Persen

Di Hadapan Hasto, DPC PDI-P Tangsel Targetkan Kemenangan Ganjar-Mahfud 55 Persen

Nasional
Tanggal 12 Desember 2023 memperingati hari apa?

Tanggal 12 Desember 2023 memperingati hari apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com