JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta rakyat Indonesia tenang soal WNI yang terduga teroris pelintas batas yang akan dipulangkan pemerintah.
Menurut Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, Wapres Ma'ruf Amin meminta rakyat tenang karena hingga saat ini hal tersebut belum diputuskan.
"Tegasnya Wapres menegaskan agar publik tenang dan ini belum diambil keputusan apa-apa (apakah WNI tersebut dipulangkan atau tidak)," ujar Masduki di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Baca juga: Soal Teroris Pelintas Batas, Din Syamsuddin: Selama Masih WNI, Negara Harus Lindungi
Masduki mengatakan, Wapres Ma'ruf Amin juga menegaskan bahwa keamanan WNI yang berada di Tanah Air adalah jaminan utama.
Hal tersebut juga senada dengan apa yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Intinya adalah keamanan warga negara yang utama," kata dia.
Menurut Masduki, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2006, diatur soal asas perlindungan maksimal yang tidak mengenal stateless atau tanpa kewarganegaraan.
Dengan demikian, jika berdasarkan asas perlindungan maksimal itu, kata dia, dimensi yang dikedepankan yakni soal hak asasi manusia (HAM) untuk para WNI itu.
"Tapi pertanyaannya, apakah kita ingin melindungi (yang) 600 tetapi kemudian mengabaikan yang 260 juta (penduduk Indonesia)? Paling utama mengamankan warga negara yang ada di sini," ujar dia.
Baca juga: Ini Kata BNPT soal Nasib Anak-anak Eks Terduga Teroris Lintas Batas
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, saat ini WNI terduga teroris lintas batas yang ikut berperan di Suriah dan telah membakar paspornya sedianya tak bisa kembali ke tanah air.
Namun, ia mengatakan masalah tersebut akan dirapatkan terlebih dahulu.
Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi adanya WNI terduga teroris lintas batas yang telah membakar paspor mereka.
"Ya kalau bertanya kepada saya (sekarang), ini belum ratas (rapat terbatas) ya. Kalau bertanya kepada saya (sekarang), saya akan bilang tidak (bisa kembali). Tapi, masih dirataskan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.