"Iya lah. Karena dia kan Menko Polhukam masa dia tidak tahu situasi politik partainya sendiri. Ya kan? Dia biarin gitu," ujarnya.
Baca juga: OSO: Kalau Tak Terpecah Belah, Saya Yakin Hanura Kembali ke Senayan
Menanggapi tudingan Oesman, Mantan Menko Polhukam Wiranto merasa bersalah telah menunjuk mantan Ketua DPD RI tersebut sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
"Kan sudah terjadi, dan enggak perlu saling menyalahkan. Cukup introspeksi ke depan nanti kita perbaiki. Tapi kalau saya didesak terus seakan-akan Pak Wiranto yang salah ya. Kesalahan saya cuma satu, ya, menunjuk Pak OSO menjadi ketua umum," ujar Wiranto saat ditemui di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Wiranto mengatakan, selaku pendiri Partai Hanura, ia turut sedih Hanura tidak bisa mempertahankan posisi di parlemen. Pasalnya, baru kali ini Partai Hanura tak lolos parlemen.
"Ya kita sedih. Saya sebagai pendiri partai, sepuluh tahun mendirikan partai ini dan sudah dua kali lolos. Yang paling sedih kan saya sebagai pendiri kalau kita bicara yang paling sedih," lanjut dia
2. Perkara Watimpres
Akhir tahun 2019, konflik antara Oesman dan Wiranto kembali terjadi. Penyebabnya, Presiden Joko Widodo menunjuk Wiranto sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) periode 2019-2014.
Hanura pun meminta Wiranto mengundurkan diri dari partai, karena dalam peraturannya seorang Watimpres tidak boleh berasal dari partai politik.
"DPP Hanura belum menerima surat pengunduran diri Wiranto dari jabatannya di partai, yakni Ketua Dewan Pembina," kata Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/12/2019).
Baca juga: Di Munas Hanura, OSO Singgung Kesulitan yang Hampir Bikin Partai Roboh
Inas pun menunggu sikap kenegaraan Wiranto untuk melepas jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.
Semakin banyak desakan untuk mundur dari Partai Hanura, Wiranto mengumumkan bahwa, dia resmi mundur dari kepengurusan partai yaitu Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.
Alasannya, dia ini ingin fokus menjalankan mandat yang dipercayakan Presiden Joko Widodo yaitu menjadi ketua Watimpres.
"Saat ini, saya menyatakan mundur dari Ketua Dewan Pembina Hanura. Mengapa? Ini kesadaran saya. Saya selalu berorientasi kepada tugas pokok saya. Saat ini, saya ditugaskan Presiden sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden," kata Wiranto saat menggelar konferensi pers di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Baca juga: Wiranto Sebut Pemilihan OSO Jadi Ketum Hanura pada 2016 Rekayasa
Kendati demikian, ia menegaskan Undang-undang nomor 19 tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) tidak ada yang mengharuskannya mundur dari pengurus Partai Hanura.
"Dalam pasal penjelasan UU itu, ada dikatakan bahwa yang disebut pimpinan parpol adalah ketua umum atau sebutan lain dari ketua umum atau pengurus harian, nah sehingga ketua dewan pembina tidak tersentuh oleh larangan rangkap jabatan," ucapnya.