"Saya kenal beliau, semangatnya tidak jauh dengan saya. Sangat merah putih. Sampai dikatakan kalau Pak Ryamizard hatinya dibelah, yang keluar merah putih. Karena itu, saya merasa bangga mengikuti jejak beliau," ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Pesan Ryamizard
Setelah Prabowo, giliran Ryamizard Ryacudu memberikan sambutan sekaligus berpamitan di hadapan tamu undangan.
Ryamizard menyampaikan sejumlah program yang telah digagas oleh kementeriannya. Ia berharap sejumlah program itu dilanjutkan Prabowo.
"Jadi yang pertama kita lakukan, Bapak Prabowo, adalah masalah bela negara. Karena masalah bela negara itu sangat penting," ujar Ryamizard.
Ia menginisiasi program bela negara sejak awal 2014. Saat program tersebut digulirkan, muncul pro dan kontra di tengah masyarakat.
Lantas Ryamizard bercerita pernah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo. Presiden meminta Ryamizard melakukan sosialiasi program bela negara dan menetapkan dasar hukumnya agar tak menimbulkan polemik.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan, hingga Juli 2019 telah program bela negara telah menghasilkan 83.458.532 kader.
Selain itu, Kemhan telah menandatangani MoU dengan 12 kementerian/lembaga, 39 perguruan tinggi dan 37 ormas untuk secara sinergi menyelenggarakan Pembinaan Kesadaran Bela Negara.
"Pada akhir September 2014 saya mulai menyuarakan bela negara. Orang ribut. Ada kontra dan ada yang tidak kontra, eggak apa-apa," ucap Ryamizard.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu kemudian menyinggung program latihan gabungan Trimatra.
Latihan gabungan antara TNI AU, AL, dan AU ini bertujuan menanggulangi ancaman terorisme.
Baca juga: Serahkan Jabatan Ke Prabowo, Ryamizard Pesan soal Bela Negara hingga Ancaman Khilafah
Setelah itu, Ryamizard menekankan masalah radikalisme, terutama ancaman dari kelompok ISIS dan kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan khilafah.
Ia mengatakan, saat ini paham radikalisme telah merasuk ke seluruh elemen masyarakat, mulai dari institusi TNI, PNS, lembaga pendidikan, hingga BUMN.
"Saya sampaikan pada waktu di Mabes TNI ini sudah terpapar 3 persen. Bayangkan, dari jumlahnya berapa banyak, belum PNS dan mahasiswa, BUMN sendiri banyak," kata Ryamizard.
"Pokoknya sekarang kita mohon Pak Prabowo agar dilanjutkan dan jangan sampai meningkat lagi perkembangannya. Nah ini adalah pekerjaan rumah kita Pak Prabowo. Kita stop ini bertambahnya di TNI dan keluarga besar," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.