JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan periode 2014-2019 Ryamizard Ryacudu secara resmi menyerahkan jabatannya kepada Prabowo Subianto.
Prosesi serah-terima jabatan (sertijab) dilakukan melalui penandatanganan memorandum pelaksanaan tugas di Gedung AH Nasution, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Keduanya menandatangani memorandum secara bergantian. Kemudian, Ryamizard menyerahkan memorandum tersebut kepada Prabowo.
Selepas penandatanganan memorandum, keduanya sempat berfoto bersama dan menerima ucapan selamat dari pejabat tinggi Kementerian Pertahanan.
Ryamizard didampingi oleh istri dan dua anaknya. Sementara itu, Prabowo didampingi oleh kakaknya, Hashim Djojohadikusumo.
Upacara jajar kehormatan
Prosesi sertijab diawali dengan upacara jajar kehormatan untuk menyambut Prabowo saat tiba di Kementerian Pertahanan.
Baca juga: Serahkan Jabatan Ke Prabowo, Ryamizard Pesan soal Bela Negara hingga Ancaman Khilafah
Upacara tersebut digelar di halaman Gedung Jenderal Soedirman yang terletak di bagian depan area kementerian.
Begitu tiba di halaman Kementerian Pertahanan, Prabowo mendapat sambutan berupa penghormatan dari pasukan TNI yang berasal dari tiga matra dan pegawati negeri sipil (PNS) kementerian.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan. Prabowo berjalan kaki dan didampingi oleh komandan upacara.
Mantan Danjen Kopassus itu juga sempat memberikan hormat kepada Bendera Merah Putih yang dibawa oleh prajurit.
Seusai upacara jajar kehormatan, Prabowo bersalaman dengan pejabat tinggi Kementerian Pertahanan yang berbaris di belakangnya.
Dihadiri petinggi Gerindra
Dalam acara tersebut hadir sejumlah petinggi negara dan mantan pejabat.
Mereka yang hadir antara lain mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro Menko Polhukan Mahfud MD, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beserta seluruh Kepala Staf Angkatan.
Hadir pula lima petinggi Partai Gerindra. Kelima petinggi parpol tersebut adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo, Sufmi Dasco Ahmad, dan Sugiono.
Baca juga: Rampung, Ryamizard Serah Terima Jabatan Menteri Pertahanan ke Prabowo
Hashim yang juga merupakan kakak Prabowo itu ikut mendampingi Prabowo saat menerima ucapan selamat seusai sertijab.
Seperti diketahui, tiga dari lima petinggi Partai Gerindra itu juga memegang jabatan di pemerintahan.
Edhy Prabowo memegang jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Sufmi Dasco Ahmad merupakan Wakil Ketua DPR, sedangkan Ahmad Muzani menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Tugas untuk Prabowo
Setelah prosesi sertijab, Prabowo menyampaikan sambutannya.
Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan untuk memperkuat TNI dan menjaga kedaulatan wilayah NKRI.
"Tugas yang diberikan presiden ke saya adalah untuk ikut membantu, memperkuat TNI. Supaya kita bisa semuanya menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI," ujar Prabowo.
Ia juga berjanji akan melanjutkan program-program yang sudah dirintis oleh pejabat sebelumnya, Ryamizard Ryacudu dan membuat terobosan baru.
Namun, ia tak menjelaskan secara spesifik terobosan apa yang akan ia buat dalam lima tahun ke depan.
"Dan saya akan sekuat tenaga melanjutkan apa yang sudah dirintis untuk mencari terobosan baru," kata Prabowo.
Baca juga: Presiden Jokowi Ungkap Alasan Pilih Prabowo sebagai Menhan
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengucapkan terima kasih kepada Ryamizard yang telah menggelar upacara penyambutan.
Ia sempat menceritakan pengalamannya saat mengenyam pendidikan militer bersama teman seangkatannya itu.
Prabowo merasa bangga dapat mengikuti jejak Ryamizard sebagai Menteri Pertahanan.
"Saya mengenal Pak Ryamizard itu sudah puluhan tahun. Kita dulu taruna bersama-sama di lembah tidar, digembleng sama-sama," tutur Prabowo.
"Saya kenal beliau, semangatnya tidak jauh dengan saya. Sangat merah putih. Sampai dikatakan kalau Pak Ryamizard hatinya dibelah, yang keluar merah putih. Karena itu, saya merasa bangga mengikuti jejak beliau," ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Pesan Ryamizard
Setelah Prabowo, giliran Ryamizard Ryacudu memberikan sambutan sekaligus berpamitan di hadapan tamu undangan.
Ryamizard menyampaikan sejumlah program yang telah digagas oleh kementeriannya. Ia berharap sejumlah program itu dilanjutkan Prabowo.
"Jadi yang pertama kita lakukan, Bapak Prabowo, adalah masalah bela negara. Karena masalah bela negara itu sangat penting," ujar Ryamizard.
Ia menginisiasi program bela negara sejak awal 2014. Saat program tersebut digulirkan, muncul pro dan kontra di tengah masyarakat.
Lantas Ryamizard bercerita pernah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo. Presiden meminta Ryamizard melakukan sosialiasi program bela negara dan menetapkan dasar hukumnya agar tak menimbulkan polemik.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan, hingga Juli 2019 telah program bela negara telah menghasilkan 83.458.532 kader.
Selain itu, Kemhan telah menandatangani MoU dengan 12 kementerian/lembaga, 39 perguruan tinggi dan 37 ormas untuk secara sinergi menyelenggarakan Pembinaan Kesadaran Bela Negara.
"Pada akhir September 2014 saya mulai menyuarakan bela negara. Orang ribut. Ada kontra dan ada yang tidak kontra, eggak apa-apa," ucap Ryamizard.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu kemudian menyinggung program latihan gabungan Trimatra.
Latihan gabungan antara TNI AU, AL, dan AU ini bertujuan menanggulangi ancaman terorisme.
Baca juga: Serahkan Jabatan Ke Prabowo, Ryamizard Pesan soal Bela Negara hingga Ancaman Khilafah
Setelah itu, Ryamizard menekankan masalah radikalisme, terutama ancaman dari kelompok ISIS dan kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan khilafah.
Ia mengatakan, saat ini paham radikalisme telah merasuk ke seluruh elemen masyarakat, mulai dari institusi TNI, PNS, lembaga pendidikan, hingga BUMN.
"Saya sampaikan pada waktu di Mabes TNI ini sudah terpapar 3 persen. Bayangkan, dari jumlahnya berapa banyak, belum PNS dan mahasiswa, BUMN sendiri banyak," kata Ryamizard.
"Pokoknya sekarang kita mohon Pak Prabowo agar dilanjutkan dan jangan sampai meningkat lagi perkembangannya. Nah ini adalah pekerjaan rumah kita Pak Prabowo. Kita stop ini bertambahnya di TNI dan keluarga besar," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.